• Aave bekerja sama dengan Maple Finance untuk menghadirkan stablecoin berbasis hasil ke dalam ekosistem pinjamannya.
  • Integrasi ini membuka akses likuiditas institusional dan memperluas adopsi stablecoin hasil di sektor DeFi.

Aave telah berkolaborasi dengan Maple Finance untuk menghadirkan stablecoin berbasis hasil atau yield-bearing stablecoin ke dalam pasar pinjam-meminjam Aave.

Di tengah upaya DeFi untuk menarik lebih banyak likuiditas institusional, langkah ini dianggap sebagai salah satu yang paling berani dan terukur sejauh ini.

Pending governance approval, two @maplefinance assets (syrupUSDT and syrupUSDC) will soon be onboarded to Aave.

This introduces new institutional-grade collateral, backed by a consistent and trusted yield, to borrowers. https://t.co/G2vY8NA8k6

— Aave (@aave) October 21, 2025

Dalam kerja sama tersebut, Maple akan membawa dua jenis stablecoin hasilnya — syrupUSDC dan syrupUSDT — ke dalam ekosistem Aave. SyrupUSDC akan hadir di pasar inti (core market), sedangkan syrupUSDT bakal beroperasi melalui jaringan Plasma.

Kedua token ini tidak seperti stablecoin biasa, karena masing-masing didukung oleh kumpulan kredit institusional (on-chain credit pools) milik Maple. Jadi, alih-alih berasal dari pinjaman individu ritel, dana yang menopang stablecoin ini bersumber dari lembaga keuangan besar yang sudah melewati proses penilaian risiko ketat.

Dorongan Baru bagi Efisiensi Modal DeFi

Integrasi ini bukan hanya soal memperluas daftar aset di Aave, tapi juga strategi memperkuat efisiensi modal. Dengan adanya stablecoin hasil, pengguna bisa mendapatkan imbalan pasif dari aset yang mereka simpan, sementara pasar Aave mendapat tambahan sumber likuiditas yang lebih stabil.

Di sisi lain, Maple Finance berkesempatan memperluas jangkauan produknya ke komunitas pengguna Aave yang sudah mapan dan aktif.

Lebih lanjut lagi, langkah ini dinilai sebagai upaya nyata membawa arus dana tradisional ke dunia DeFi tanpa harus mengorbankan transparansi. Karena seluruh aktivitas berjalan di atas kontrak pintar, pengguna masih bisa melacak sumber, arus, dan risiko yang terkait dengan setiap aset.

Namun demikian, tetap ada hal yang perlu diwaspadai — risiko kredit institusi, likuiditas yang tidak selalu tinggi, dan tentu saja, ketidakpastian regulasi yang masih menjadi momok bagi aset tokenisasi di berbagai negara.

Melirik ke belakang, CNF mencatat bahwa pada Maret lalu, Aave lebih dulu mengintegrasikan SVR Chainlink untuk memulihkan nilai oracle yang sempat hilang dan memperkuat pendapatan protokol.

Integrasi tersebut mencakup beberapa aset besar seperti tBTC, LBTC, AAVE, dan LINK, dengan rencana ekspansi ke lebih banyak token di masa mendatang.

Dari sGHO hingga Syrup, Aave Perkuat Cengkeraman di DeFi

Masih di bulan yang sama, Aave juga memperkenalkan sGHO , produk tabungan berisiko rendah yang memungkinkan pengguna mendapatkan bunga dari GHO lewat Aave Savings Rate (ASR). sGHO ini menjaga agar aset GHO tetap berada di dalam kontrak pintar, mengurangi risiko sekaligus memberi imbal hasil dari bunga pinjaman dan insentif peminjaman.

Langkah itu sudah menunjukkan arah baru Aave — fokus pada produk berimbal hasil yang tetap aman bagi pengguna.

Sekarang, kemitraan dengan Maple memperkuat langkah tersebut. Kombinasi antara sGHO dan stablecoin hasil dari Maple seperti syrupUSDC dan syrupUSDT berpotensi menciptakan ekosistem pinjaman yang lebih dinamis dan berlapis.

Bayangkan saja, pengguna bisa memilih antara aset tabungan internal Aave atau stablecoin institusional dengan profil hasil yang berbeda.