5 Fakta Strategis di Balik Langkah Warren Buffett Jual Saham Tesla Rival BYD Senilai Rp6,9 Triliun!

Jakarta, Pintu News – Warren Buffett kembali jadi sorotan setelah perusahaan investasinya, Berkshire Hathaway, melepas seluruh saham yang dimilikinya di BYD—perusahaan mobil listrik asal Tiongkok yang kerap disebut sebagai pesaing Tesla .

Langkah ini mengakhiri investasi jangka panjang selama 17 tahun dengan hasil yang luar biasa: lonjakan harga saham lebih dari 2.300% sejak 2008. Apa alasan di balik keputusan besar ini, dan apa dampaknya bagi sektor kendaraan listrik global?

1. Berkshire Beli Saham BYD Sejak 2008 Hanya Rp3,8 Triliun

Menurut data yang dirilis oleh The Daily Hodl pada 25 September 2025, Berkshire Hathaway pertama kali membeli 225 juta saham BYD pada tahun 2008 dengan nilai sekitar $230 juta atau setara Rp3,8 triliun (dengan kurs USD 1 = Rp16.763). Saat itu, BYD masih belum dikenal luas dan nilai sahamnya hanya sekitar $0,56 per lembar.

Investasi ini dipelopori oleh mendiang Charlie Munger, mitra bisnis Buffett, yang saat itu melihat potensi besar dari transisi energi dan kendaraan listrik. Langkah tersebut kemudian terbukti sangat visioner, seiring BYD tumbuh menjadi salah satu produsen EV terbesar di dunia.

Baca Juga: 5 Dampak Besar Regulasi Crypto AS: Novogratz Prediksi Siklus Pasar Akan Berubah Selamanya

2. Saham BYD Meroket 2.300% dalam 17 Tahun

Seiring perkembangan industri mobil listrik dan dominasi pasar BYD di Tiongkok dan luar negeri, harga saham perusahaan tersebut meningkat drastis. Pada 2025, harga saham BYD tercatat sekitar $13,62 per lembar—melonjak 2.332% dibanding harga awalnya.

Nilai kepemilikan Berkshire sempat mencapai $415 juta atau sekitar Rp6,9 triliun per Desember 2024. Namun, pada laporan keuangan per 31 Maret 2025, nilai kepemilikan itu menjadi nol, menandakan seluruh saham telah dijual.

3. Proses Divestasi Dimulai Sejak 2022

Meski baru selesai tahun ini, proses penjualan saham BYD oleh Berkshire telah dimulai sejak Agustus 2022. Data dari manajer hubungan masyarakat BYD, Li Yunfei, yang disampaikan lewat Weibo menyebutkan bahwa kepemilikan Berkshire sudah turun di bawah 5% sejak pertengahan 2024.

Li Yunfei mengatakan, “Investasi saham adalah proses alami, ada membeli dan menjual. Terima kasih kepada [alm.] Charlie Munger dan Warren Buffett atas dukungan dan kebersamaan selama 17 tahun.”

4. Langkah Buffett Bisa Picu Sentimen Baru di Sektor EV

Keputusan untuk melepas seluruh saham di BYD bisa jadi mencerminkan pandangan strategis Buffett terhadap valuasi pasar kendaraan listrik saat ini. Dengan valuasi tinggi dan persaingan ketat, terutama dari pemain baru dan geopolitik yang kian kompleks, bukan tak mungkin Buffett memilih mengamankan keuntungan maksimal dari investasi jangka panjang ini.

Selain itu, beberapa analis menilai bahwa pasar EV global kini berada di fase konsolidasi, di mana pertumbuhan eksponensial mulai melambat, dan margin keuntungan tertekan oleh biaya produksi dan regulasi lingkungan.

5. Bukti Kekuatan Investasi Jangka Panjang

Kisah investasi Berkshire Hathaway di BYD adalah contoh klasik filosofi buy and hold ala Warren Buffett. Dalam kurun waktu hampir dua dekade, investasi awal Rp3,8 triliun berubah menjadi Rp6,9 triliun—menunjukkan bahwa kesabaran dan keyakinan terhadap fundamental perusahaan dapat memberikan imbal hasil luar biasa.

Meskipun kini Buffett telah keluar dari BYD, langkah ini bukan sinyal bahwa sektor EV tak lagi menjanjikan. Sebaliknya, ini menunjukkan pentingnya timing dalam realisasi keuntungan, terutama ketika valuasi sudah mencapai puncaknya.

Kesimpulan

Divestasi Berkshire Hathaway dari BYD bukan hanya soal menjual saham, tapi keputusan strategis yang menyampaikan pesan penting tentang dinamika pasar kendaraan listrik dan pendekatan investasi jangka panjang. Dengan imbal hasil lebih dari 2.300%, Warren Buffett sekali lagi membuktikan bahwa intuisi dan kesabaran dalam berinvestasi masih menjadi senjata utamanya.

Sebagai informasi tambahan, kini investor ritel juga dapat mengakses saham perusahaan besar seperti Tesla melalui aset digital bernama XStock yang tersedia di aplikasi Pintu. Salah satunya adalah XStock Tesla , yang saat ini tercatat mengalami kenaikan harga bulanan hingga 23,26%, dengan harga Rp7.131 per unit dan volume perdagangan harian mencapai Rp302 miliar. Informasi lengkap dan data harga real-time dapat diakses melalui Tesla xStock .

Baca Juga: 7 Fakta Mencengangkan: Jumlah Miliarder Crypto Naik 40% di 2025, Siapa Saja yang Diuntungkan?

Ikuti kami di  Google News  untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek  harga bitcoin hari ini ,  harga solana hari ini ,  pepe coin  dan harga aset  crypto  lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman  trading crypto  yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman  web trading  dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• Daily Hodl Staff. Warren Buffett’s Berkshire Hathaway Dumps $415,000,000 Stake in One Tesla Rival That’s Exploded Roughly 2,300%+ Since He Invested