Ringkasan koin
RIVER
Berakhir--
Harga terakhir (USDT)
210.42K
Total 24j (USDT)
1.29M
Total vol. (USDT)
2025-09-20 15:00:00 ~ 2025-09-22 10:30:00
Waktu perdagangan (UTC+0)
2025-09-22 12:00:00 ~ 2025-09-22 16:00:00
Waktu pengiriman (UTC+0)
Total suplai100.00M
Sumber
Introduksi
River is building a chain-abstraction stablecoin system that connects assets, liquidity, and yield across ecosystems. Powered by the omni-CDP stablecoin satUSD, users can earn, leverage, and scale across ecosystems.Beyond traditional models, River has pioneered PrimeVault and SmartVault, which combine collateral flexibility with automated, no-liquidation yield strategies, enabling seamless multi-chain expansion.
Prediksi Harga Bitcoin: BTC Memegang $111K Karena Permintaan ETF Dan Pembelian Perusahaan Menyerap Pasokan
Harga Bitcoin hari ini bertahan di dekat $111.900 setelah penolakan pada resistensi $114.000. Arus keluar bersih $74,3 juta menyoroti sentimen investor yang hati-hati meskipun tekanan jual berkurang. Permintaan institusional dari ETF dan perusahaan terus menyerap lebih banyak Bitcoin daripada yang dihasilkan penambang. Harga Bitcoin hari ini diperdagangkan di dekat $111.900 setelah tergelincir dari zona $114.000 awal pekan ini. Penolakan pada klaster EMA 20 dan 50 di dekat $ 113.200 telah membuat upaya kenaikan tetap dibatasi, sementara dukungan langsung tetap di $ 111.000. Trader sekarang fokus pada apakah konsolidasi ini berubah menjadi rebound atau jika risiko retracement yang lebih dalam muncul. Harga Bitcoin Berjuang Di Bawah Resistensi EMA Tingkat Teknis Utama Harga BTC (Sumber: TradingView) Grafik 4 jam menunjukkan Bitcoin terjebak dalam retracement ke bawah dari puncaknya pada pertengahan September di dekat $118.000. Harga saat ini bertahan tepat di atas retracement Fibonacci 32,8% di $111.800, yang sejalan dengan dukungan garis tren dari reli awal September. EMA 20, 50, dan 200 ditumpuk di dekat $113.186 hingga $114.156, menciptakan blok resistensi yang berat. Sampai BTC merebut kembali zona ini, momentum tetap berada di bawah tekanan. Parabolic SAR juga telah membalik bearish, menjaga bias jangka pendek tetap miring. Jika pembeli mempertahankan $111.000, rebound menuju $114.200 dan $117.000 dimungkinkan. Penembusan di bawah $111.000 akan berisiko mengekspos $109.000 dan zona permintaan $107.500 yang lebih dalam. Alur On-Chain Menampilkan Arus Keluar Bersih BTC Netflows (Sumber: Coinglass) Data arus bursa spot terus menyoroti posisi yang hati-hati. Pada 25 September, Bitcoin mencatat arus keluar bersih $74,3 juta, mencerminkan preferensi investor untuk menahan aset dari bursa. Meskipun ini menunjukkan penurunan tekanan jual, ini juga menunjukkan permintaan spot yang rapuh karena akumulasi belum mendapatkan konsistensi. Posisi berjangka tetap sederhana, dengan pendinginan bunga terbuka setelah peristiwa likuidasi senilai $2 miliar minggu lalu. Flush-out memaksa kapitulasi di seluruh posisi long dengan leverage, membuat pedagang ragu-ragu untuk melakukan modal baru sampai kejelasan teknis kembali. Untuk saat ini, sinyal on-chain menunjukkan aksi harga Bitcoin akan tetap terikat pada kisaran sampai arus masuk yang lebih kuat muncul kembali. Permintaan Kelembagaan Dan Perusahaan Memberikan Angin Belakang 🇺🇸 MICHAEL SAYLOR SAYS HAL FINNEY WAS RIGHT, #BITCOIN IS GOING TO $10,000,000 PER COIN IT’S COMING!!! 🚀 pic.twitter.com/1J6vPlTP19 — Vivek Sen (@Vivek4real_) September 25, 2025 Terlepas dari kelemahan jangka pendek, narasi yang lebih luas terus mendukung Bitcoin. Michael Saylor, ketua eksekutif di Strategi, menegaskan kembali bahwa adopsi perusahaan dan pembelian ETF menyerap lebih banyak Bitcoin daripada yang diproduksi penambang setiap hari. Penambang menghasilkan sekitar 900 BTC per hari, sementara perusahaan dan ETF mengakuisisi lebih dari 3.000 gabungan, menurut River. Ketidakseimbangan sisi beli yang terus-menerus ini diperkirakan akan menciptakan tekanan ke atas setelah hambatan makro mereda. Saylor menekankan bahwa Bitcoin digunakan baik sebagai aset cadangan perbendaharaan maupun sebagai bentuk modal digital untuk mendukung instrumen kredit, memperkuat neraca dan memperluas kasus penggunaan institusional. Kehadiran setidaknya 145 perusahaan yang memegang Bitcoin di pembukuan mereka menggarisbawahi pergeseran ini, memberikan dukungan jangka panjang bahkan ketika pedagang jangka pendek tetap berhati-hati. Prospek Teknis Untuk Harga Bitcoin Prediksi harga Bitcoin untuk 26 September menunjuk ke kisaran sempit dengan risiko penurunan jika $111.000 gagal bertahan. Target kenaikan tetap dibatasi oleh resistensi EMA sampai pembeli momentum masuk. Level kenaikan: $113,200, $114,200, dan $117,000. Level penurunan: $111,000, $109,000, dan $107,500. Support tren: $106.000 sebagai garis pertahanan terakhir. Outlook: Akankah Bitcoin Naik? Pertanyaan langsung adalah apakah pembeli dapat menahan lantai $ 111.000 cukup lama untuk melakukan pemulihan. Arus keluar on-chain menunjukkan penurunan tekanan jual, tetapi arus masuk tetap terlalu lemah untuk memicu reli yang berkelanjutan. Akumulasi kelembagaan dan adopsi perusahaan memberikan angin belakang yang kuat untuk akhir tahun, sejalan dengan pandangan Saylor bahwa Bitcoin akan “bergerak naik dengan cerdas lagi” setelah hambatan makro mereda. Dalam jangka pendek, harga Bitcoin saat ini terlihat rentan di bawah klaster EMA, tetapi struktur bullish yang lebih luas bertahan selama $109.000 tetap utuh. Dorongan yang menentukan di atas $114.200 akan mengembalikan momentum menuju $117.000 dan membuka kembali jalur menuju $120.000. Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.
Michael Saylor Soroti Sinyal Pendorong Bitcoin Akhir 2025
Chairman MicroStrategy, Michael Saylor, memprediksi bahwa Bitcoin berpeluang kembali menguat menjelang akhir 2025. Menurutnya, dorongan utama datang dari meningkatnya permintaan perusahaan yang menjadikan Bitcoin sebagai cadangan aset digital, serta akumulasi investor institusional melalui dana berbasis Exchange-Traded Fund (ETF). Dalam wawancara bersama CNBC Closing Bell Overtime pada Selasa (23/9/2025), Saylor menegaskan bahwa perusahaan dan ETF telah menyerap hampir seluruh pasokan alami Bitcoin yang beredar di pasar. “Perusahaan yang mengkapitalisasi Bitcoin membeli jauh lebih banyak dibandingkan pasokan baru yang diciptakan penambang. Tekanan beli inilah yang mendorong harga semakin naik,” ungkap Saylor. Data BitcoinTreasuries menunjukkan miner rata-rata hanya menghasilkan sekitar 900 BTC per hari. Namun, laporan terbaru perusahaan jasa keuangan River mengungkapkan bahwa pada 2025, perusahaan menyerap sekitar 1.755 BTC per hari, sementara ETF menambah permintaan sekitar 1.430 BTC per hari. “Ketika kita berhasil melewati level resistance dan menghadapi tekanan makro, saya percaya Bitcoin akan mulai bergerak naik lebih signifikan menjelang akhir tahun,” tambahnya. Baca juga: Metaplanet Catat Rekor Pembelian 5.419 Bitcoin Bernilai Rp10,5 T Tekanan Beli Bisa Picu Reli Akhir Tahun Saylor menjelaskan, perusahaan pembeli Bitcoin terbagi menjadi dua kategori. Pertama, perusahaan operasional yang biasanya mengembalikan modal ke pemegang saham melalui dividen atau buyback, namun memilih Bitcoin sebagai aset cadangan dalam neraca keuangan mereka. BitcoinTreasuries mencatat sedikitnya 145 perusahaan telah menambahkan Bitcoin ke dalam balance sheet, termasuk MicroStrategy yang saat ini memegang 638.985 BTC. “Langkah ini justru memperkuat struktur modal mereka. Itu membuat perusahaan-perusahaan ini lebih kokoh,” ujar Saylor. Menurut data CoinMarketCap , Bitcoin diperdagangkan stagnan di harga US$112.500. Dalam sepekan terakhir, aset kripto terbesar di dunia itu bergerak lesu dengan penurunan hampir 4%. Adapun pada awal pekan ini, pasar kripto juga mengalami salah satu gelombang likuidasi terbesar tahun ini, dengan likuidasi posisi hampir US$2 miliar. Analis menilai hal ini lebih dipengaruhi faktor teknis ketimbang pelemahan fundamental. Baca juga: Kripto Turun Serentak, Rp26,8 Triliun Posisi Long Terlikuidasi dalam Sehari
CryptoQuant Ungkap Alasan Utama di Balik Pelemahan Bitcoin
Analis CryptoQuant baru-baru ini membeberkan bahwa Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, menghadapi tekanan jual signifikan setelah para whale tercatat melepas sekitar 147.000 BTC dalam sebulan terakhir. Analis memperingatkan, aksi jual lanjutan berpotensi menekan harga selama beberapa pekan ke depan. Dalam postingan di X pada Rabu (25/9/2025), Head of Research CryptoQuant, Julio Moreno, mengungkapkan bahwa satu alasan mengapa harga Bitcoin terus menunjukkan pelemahan adalah bahwa “para whale sedang jual bersih”. ini terjadi melepas kepemilikannya tidak lama setelah harga Bitcoin menembus rekor tertinggi baru di atas US$124.500 pada Agustus lalu. Pergerakan kepemilikan whale Bitcoin dalam 30 hari terakhir turun tajam lebih dari 147.000 BTC, menandakan tekanan jual signifikan di pasar. Sumber: CryptoQuant total kepemilikan whale turun bersih sebanyak 147.000 BTC dalam 30 hari terakhir, setara US$16,5 miliar atau sekitar Rp270 triliun. Ia menekankan bahwa penurunan ini merupakan laju tercepat sepanjang siklus pasar saat ini. Rekan analis dari CryptoQuant, Darkfost, menambahkan bahwa aksi jual terutama berasal dari kelompok long-term holder (LTH). Khususnya, cohort LTH muda (6–12 bulan) telah melakukan lebih dari 10 kali transfer sejak awal September, masing-masing sebesar 8.000–9.000 BTC. Dengan rata-rata 8.500 BTC per transfer pada harga US$115.000, ini setara dengan tekanan jual sekitar US$10 miliar atau Rp164 triliun. Baca juga: Kripto Turun Serentak, Rp26,8 Triliun Posisi Long Terlikuidasi dalam Sehari Tekanan Jual versus Aksi Beli Korporasi Data Glassnode menunjukkan meski pergerakan whale meningkat, volume yang ditransfer langsung ke exchange relatif rendah sejak akhir Agustus. Hal ini menandakan sebagian besar koin dialihkan ke tujuan lain, bukan sekadar untuk dijual di pasar terbuka. Menariknya, dalam periode yang sama, aksi beli dari perusahaan-perusahaan justru semakin agresif. Metaplanet asal Jepang menambah 5.419 BTC pekan lalu sehingga kini menjadi pemegang Bitcoin terbesar kelima di dunia. Sementara itu, perusahaan milik Michael Saylor kembali membeli 850 BTC senilai US$99,7 juta, menjadikan total kepemilikannya mencapai 639.835 BTC. Laporan dari perusahaan investasi kripto River juga menyoroti bahwa total kepemilikan korporasi kini sudah melampaui kepemilikan ETF Bitcoin. Menurut River, baik perusahaan maupun ETF diperkirakan akan terus mempercepat akumulasi mereka, sehingga mampu menyerap sebagian besar aksi ambil untung dari para whale. Businesses now hold more bitcoin than ETFs. Both will keep accelerating their accumulation. The big question: at what price will individuals be selling to them? pic.twitter.com/2xACLjHuyJ — River (@River) September 23, 2025 Baca juga: Michael Saylor Soroti Sinyal Pendorong Bitcoin Akhir 2025 Bagaimana Arah Bitcoin Selanjutnya? Sebuah analisis dari Coinvestasi mencatat pergerakan BTC/USD di grafik harian saat ini menunjukkan kecenderungan bearish. Setelah mengalami penurunan tajam, harga sempat membentuk pola bearish flag berupa kenaikan konsolidatif dalam channel naik. Sesuai karakteristik pola tersebut, harga kini telah breakdown ke bawah channel, mengonfirmasi potensi kelanjutan tren turun. Grafik harian BTC/USD. Sumber: Coinvestasi/TradingView Dari sisi teknikal, area US$113.000–US$114.000 kini beralih fungsi menjadi resistance utama, diperkuat oleh posisi MA20 dan MA50 yang mulai melandai ke bawah. Selama harga tertahan di bawah zona ini, tekanan jual tetap mendominasi. Support terdekat berada di sekitar US$108.000, yang menjadi level kunci untuk diamati. Jika area ini ditembus, target selanjutnya mengarah ke US$103.800 hingga US$102.000, sesuai proyeksi breakdown pola bearish flag. Sebaliknya, skenario bullish baru bisa dipertimbangkan jika harga mampu kembali bergerak di atas US$114.000 dengan volume kuat. Jika itu terjadi, potensi rebound menuju area US$118.000 akan terbuka kembali. Baca juga: Dana Kripto Global Catat Inflow Positif Mingguan Hingga Rp31 Triliun
Chainlink Bermitra dengan Ithaca Protocol untuk Mendukung Opsi RWA 1-Menit
Daftar Isi Toggle Ringkasan Cepat: Kemitraan mendorong opsi DeFi berkecepatan tinggi Skalabilitas pasar RWA ter-tokenisasi Ringkasan Cepat: Chainlink dan Ithaca Protocol telah bermitra untuk meluncurkan pasar opsi 1-menit untuk aset dunia nyata ter-tokenisasi (RWA) menggunakan Chainlink Data Streams. Data berlatensi rendah dan tahan manipulasi memungkinkan Ithaca mengeksekusi dan menyelesaikan derivatif berdurasi sangat singkat dengan harga real-time yang tepercaya. Kolaborasi ini menargetkan pasar RWA senilai $30 triliun, menjembatani keuangan tradisional dan DeFi dengan perdagangan terdesentralisasi yang aman dan berkecepatan tinggi. Chainlink telah memperdalam kolaborasinya dengan Ithaca Protocol, platform opsi terdesentralisasi teratas berdasarkan volume notional dan premi bulanan, untuk meluncurkan pasar opsi 1-menit untuk aset dunia nyata ter-tokenisasi (RWA). Kemitraan ini mengintegrasikan Chainlink Data Streams, menghadirkan data pasar berlatensi sangat rendah dan tahan manipulasi untuk mendukung pembuatan derivatif berdurasi sangat singkat yang dapat diselesaikan hanya dalam satu menit. Chainlink 🤝 @IthacaProtocol Sebagai protokol opsi teratas berdasarkan volume notional dan premi bulanan, Ithaca siap tumbuh lebih jauh saat memperluas integrasi Chainlink Data Streams untuk meluncurkan pasar opsi 1-menit—kontrak opsi berdurasi sangat singkat—berkaitan dengan aset dunia nyata… pic.twitter.com/BmqaRwNxsj — Chainlink (@chainlink) 23 September 2025 Kemitraan mendorong opsi DeFi berkecepatan tinggi Melalui integrasi ini, Ithaca mendapatkan akses ke harga real-time yang dapat diverifikasi dari Chainlink, memastikan setiap opsi dieksekusi dan diselesaikan dengan data pasar yang tepercaya baik saat pembukaan maupun kedaluwarsa. Teknologi ini memungkinkan Ithaca untuk berkembang melampaui aset kripto standar, memperkenalkan opsi yang terkait dengan ekuitas ter-tokenisasi, komoditas, dan aset dunia nyata lainnya. Trader kini dapat melakukan lindung nilai atau berspekulasi atas pergerakan harga yang cepat dengan keandalan tingkat institusional, menciptakan batas baru untuk perdagangan frekuensi tinggi di keuangan terdesentralisasi. Skalabilitas pasar RWA ter-tokenisasi Kemitraan ini hadir saat pasar untuk aset ter-tokenisasi bergerak cepat menuju estimasi $30 triliun pada tahun 2030. Chainlink Data Streams menyediakan harga yang aman dan kaya konteks bagi Ithaca, mencegah manipulasi dan mendukung strategi perdagangan volume tinggi. Dengan kapabilitas ini, Ithaca dapat dengan percaya diri meningkatkan penawarannya untuk memenuhi permintaan derivatif yang cepat dan fleksibel yang terkait dengan pasar dunia nyata. Dengan menggabungkan infrastruktur opsi berkinerja tinggi milik Ithaca dengan jaringan data tepercaya dari Chainlink, kolaborasi ini menjembatani keuangan tradisional dan DeFi. Ini membuka kemampuan untuk memperdagangkan ekuitas AS ter-tokenisasi, ETF, dan RWA lainnya dengan kecepatan yang sebelumnya hanya terbatas pada sistem terpusat, sambil tetap menjaga transparansi dan keamanan blockchain. Kemitraan ini menempatkan Chainlink dan Ithaca di garis depan gelombang berikutnya derivatif terdesentralisasi, menghadirkan alat yang dibutuhkan untuk menangkap pertumbuhan eksplosif aset dunia nyata ter-tokenisasi dan menetapkan standar baru untuk produk keuangan onchain. Sementara itu, platform DeFi River telah memperkuat infrastruktur stablecoin lintas rantainya dengan mengintegrasikan price feeds Chainlink untuk menghadirkan harga jaminan yang aman dan akurat di berbagai blockchain. Peningkatan ini meningkatkan sistem omni-CDP River, memungkinkan pengguna menyetor aset di satu chain dan mencetak satUSD di chain lain sambil mempertahankan likuiditas dan manajemen risiko yang presisi.
River membuka klaim airdrop RIVER, menggunakan mekanisme konversi airdrop dinamis
Foresight News melaporkan bahwa River mengumumkan airdrop token RIVER kini telah dibuka untuk klaim. Airdrop ini menggunakan mekanisme "Dynamic Airdrop Conversion", di mana jumlah RIVER yang dapat diklaim pengguna akan bertambah seiring waktu; semakin lama menunggu, semakin banyak token yang bisa didapatkan, dengan periode tunggu maksimum selama 180 hari. Jika pengguna mengklaim pada hari ke-180, jumlah token yang diperoleh akan menjadi 270 kali lipat dari jumlah yang diklaim pada hari pertama.
Order terisi
Skenario pengiriman