Pantera: 2025 akan menjadi tahun kemajuan struktural pasar kripto

Sumber: Pantera Capital 12月Blockchain Letter; diterjemahkan oleh:

Tahun Kemajuan Struktural

Penulis: Erik Lowe, Kepala Konten Pantera Capital

Mengingat harapan orang-orang terhadap tahun 2025—akhirnya datangnya pemerintahan yang mendukung mata uang kripto, pengunduran diri Gary Gensler, potensi penurunan suku bunga—kenaikan harga bitcoin sebesar 25% sejak pemilu presiden mungkin terasa agak mengecewakan. Pada pertengahan Juli, Kalshi memprediksi probabilitas bitcoin mencapai 150.000 dolar AS pada tahun 2025 sebesar 53%.

Ini agak mirip dengan kutipan terkenal Peter Thiel: “Mereka menjanjikan kita mobil terbang, tapi yang kita dapatkan hanya 140 karakter.”

Meskipun harga BTC mungkin belum mencapai ekspektasi, kemajuan struktural mata uang kripto pada tahun 2025 lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Terlepas dari harga, berikut adalah hal-hal nyata yang telah kita dapatkan:

• Pemerintahan yang mendukung mata uang kripto

• Kepala urusan AI dan mata uang kripto di Gedung Putih serta satu kelompok kerja yang fokus pada pasar aset digital

• Gary Gensler mengundurkan diri

• Ketua SEC AS yang mendukung mata uang kripto, Paul Atkins

• UU SAB 121 dicabut—menghapus hambatan bagi institusi keuangan untuk menyediakan layanan kustodian mata uang kripto

• Pendirian cadangan strategis bitcoin dan aset digital AS

• SEC AS membatalkan beberapa gugatan besar terkait mata uang kripto.

• Coinbase masuk ke dalam indeks S&P 500—menjadi perusahaan asli kripto pertama yang meraih kehormatan ini.

• Robinhood meluncurkan saham ter-tokenisasi

• Legislasi stablecoin telah ditandatangani dan berlaku

• UU struktur pasar telah disahkan di DPR

• Solana dan XRP ETF

• Sembilan perusahaan blockchain melakukan IPO

• Vanguard Group mencabut larangan ETF kripto, membuka jalur perdagangan untuk 50 juta nasabah dan aset sebesar 11 triliun dolar AS.

• Ketua SEC AS Paul Atkins mengumumkan rencana “pengecualian inovasi” untuk produk kripto

• Nilai aset dunia nyata on-chain (“RWA”) tumbuh 235%

• Ukuran pasar stablecoin meningkat sebesar 100 miliar dolar AS

Dari sudut pandang ini, kami percaya tahun 2025 adalah tahun terpenting bagi seluruh industri. Tahun ini, kami mulai membangun fondasi yang kuat untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

Selanjutnya, Kepala Hukum Pantera, Katrina Paglia, akan membahas lebih dalam perkembangan struktural ini dan memberikan gambaran lengkap tentang pembaruan regulasi dan kebijakan mata uang kripto.

Pembaruan Regulasi dan Kebijakan Mata Uang Kripto

Penulis: Kepala Hukum Pantera Katrina Paglia dan Manajer Platform Andrew Harris

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami ingin memberikan laporan terbaru tentang perkembangan kebijakan dan regulasi utama di bidang aset kripto menjelang tahun 2025—tahun yang akan membawa perubahan besar pada regulasi mata uang kripto di AS. Setelah pemerintahan Trump berkuasa, kebijakan dan regulasi mata uang kripto AS hampir sepenuhnya berubah. Tindakan dari regulator seperti SEC dan CFTC serta lembaga eksekutif menunjukkan bahwa jalur baru yang lebih ramah terhadap mata uang kripto sedang terbentuk. Di bawah ini kami akan membahas inisiatif administratif, regulasi, dan legislatif utama yang membentuk lingkungan kebijakan tahun 2025.

Kelompok Kerja Presiden untuk Aset Digital

Beberapa hari setelah Presiden Trump menjabat, ia menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan “memperjelas” aturan regulasi aset kripto. Perintah ini membentuk “Kelompok Kerja Presiden untuk Pasar Aset Digital”, dipimpin oleh David Sacks sebagai ketua, dengan anggota termasuk Menteri Keuangan, Ketua SEC AS, Ketua CFTC AS, serta kepala lembaga dan departemen lainnya.

Tugas kelompok kerja ini adalah meninjau regulasi yang ada dan mengajukan rekomendasi reformasi untuk mendorong perkembangan aset kripto. Pada bulan Juli, kelompok kerja ini merilis laporan komprehensif berjudul “Memperkuat Kepemimpinan AS di Bidang Teknologi Keuangan Digital”. Laporan ini memberikan 100 rekomendasi kebijakan dan legislatif terkait struktur pasar aset digital, perbankan dan aset digital, stablecoin dan pembayaran, pemberantasan keuangan ilegal, serta perpajakan. Laporan ini membedakan antara aset digital berbasis sekuritas (diatur oleh SEC AS) dan aset digital non-sekuritas (diatur oleh CFTC AS). Ini menandai perubahan besar dibandingkan kebijakan SEC era Biden, yang saat itu menganggap sebagian besar aset kripto sebagai sekuritas.

Seperti yang akan kami bahas di bawah, SEC AS dan CFTC AS telah mulai mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan rekomendasi laporan tersebut.

SEC AS, Kelompok Kerja Kripto, dan Proyek Kripto

Tak lama setelah Presiden Trump menjabat, Ketua Sementara SEC AS saat itu, Mark Uyeda, membentuk “Kelompok Kerja Kripto” di internal komisi, dengan tujuan menciptakan kerangka regulasi yang komprehensif dan jelas untuk aset kripto. Kelompok kerja ini dipimpin oleh Komisioner Hester Peirce, berupaya membangun “jalur regulasi yang wajar”, sangat berbeda dengan pendekatan SEC sebelumnya yang didominasi tindakan penegakan hukum.

Pada bulan Agustus, Ketua SEC AS Paul Atkins menyampaikan pidato penting, mengumumkan bahwa sebagian besar aset kripto bukanlah sekuritas, dan meluncurkan program bernama “Crypto Project”. Atkins menguraikan lima elemen utama Crypto Project:

• Membangun kerangka regulasi distribusi aset kripto yang jelas di AS

• Memastikan kebebasan memilih antara bursa kripto dan lembaga kustodian kripto.

• Mendukung persaingan pasar dan mendorong pengembangan “aplikasi super”, di mana platform dan perantara dapat menawarkan berbagai layanan dan aset kripto (termasuk sekuritas dan non-sekuritas) dalam satu struktur perizinan yang efisien.

• Mendukung inovasi on-chain dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).

• Pengecualian inovasi dan kelayakan komersial.

ICO, Status Sekuritas, dan Distribusi Aset Kripto: Akhir Terowongan?

Risiko regulasi terbesar yang dihadapi pelaku pasar aset kripto AS sering kali berkaitan dengan apakah aset kripto dikategorikan sebagai sekuritas, atau apakah aset tersebut ditawarkan kepada investor AS melalui cara yang melibatkan sekuritas. Pemerintahan sebelumnya dan SEC di bawah kepemimpinan Gensler menganggap sebagian besar aset kripto sebagai sekuritas, dan mengambil pendekatan “regulasi melalui penegakan hukum” terhadap penerbit aset kripto dan pelaku pasar lainnya. Pendekatan ini menyebabkan banyak penerbit aset kripto memindahkan bisnis ke luar negeri, menerbitkan aset melalui yayasan di Cayman Islands, Panama, atau yurisdiksi lain. Banyak bursa kripto melakukan penyaringan pengguna AS, dan banyak perusahaan kripto membatasi atau sepenuhnya menghentikan interaksi dengan pengguna AS.

Di bawah kepemimpinan Atkins, SEC AS mengambil pendekatan yang sangat berbeda. SEC saat ini membatalkan beberapa kasus terhadap platform dan penerbit kripto, dan menetapkan standar klasifikasi baru yang lebih longgar, membagi aset kripto menjadi empat kategori:

• Komoditas digital, nilainya terkait dengan protokol terdesentralisasi yang sudah berfungsi penuh, bukan pada janji manajemen atau upaya berkelanjutan penerbit.

• Koleksi digital atau token, seperti NFT, yang dimaksudkan untuk dikoleksi.

• Alat digital dengan kegunaan nyata, seperti akses, kredensial, atau fitur identitas.

• Sekuritas ter-tokenisasi yang mewakili sekuritas atau instrumen keuangan tradisional (misalnya, ekuitas atau utang), yang tetap tunduk pada hukum sekuritas.

Bahkan sebelum pengumuman klasifikasi empat kategori ini oleh Ketua SEC, staf SEC telah mulai mengisyaratkan posisi ini melalui surat non-aksi dan pernyataan. Pada tahun 2025, staf SEC mengeluarkan panduan yang menyatakan bahwa stablecoin fiat AS dan meme coin bukanlah sekuritas, begitu juga dengan staking protokol dan staking likuid.

Ada alasan kuat untuk percaya bahwa pada tahun 2026, SEC AS akan terus mengambil pendekatan regulasi yang lebih longgar terhadap mata uang kripto, dan membangun elemen kerangka regulasi untuk penerbitan token jaringan dan aset kripto lainnya di dalam negeri.

Bangkitnya Pasar Prediksi

Pada tahun 2025, pasar prediksi muncul dan secara bertahap mendapat pengakuan dari regulator. Platform pasar prediksi memungkinkan pengguna mengekspresikan pandangan mereka tentang hasil dunia nyata melalui kontrak berbasis peristiwa. Kontrak ini membayar nilai penuh kepada pemenang, sementara yang kalah tidak mendapat apa-apa. Titik balik penting adalah kemenangan Kalshi—salah satu pasar prediksi tertua di AS—dalam sengketa regulasi dengan CFTC, yang memungkinkannya beroperasi sebagai pasar kontrak yang ditunjuk dan diatur oleh CFTC, menawarkan kontrak terkait pemilu dan peristiwa lainnya.

 

Sejak kemenangan Kalshi, minat terhadap pasar prediksi meningkat pesat, lebih banyak platform mendapat persetujuan pemerintah federal, dan platform keuangan serta konsumen tradisional juga mulai memasuki bidang ini (misalnya Robinhood). Meskipun perlakuan regulasi masih belum merata—terutama di bawah hukum perjudian di beberapa negara bagian—pasar prediksi semakin dipandang sebagai infrastruktur keuangan yang sah. Yang patut dicatat, beberapa platform sedang mengeksplorasi tokenisasi atau implementasi berbasis kripto, semakin mendorong integrasi pasar prediksi dengan infrastruktur aset digital. Coinbase mengumumkan kemitraan dengan Kalshi, menyoroti tren ini, yang kemungkinan akan berlanjut hingga 2026.

Perkembangan Terbaru Gugatan yang Perlu Diperhatikan

Pembatalan gugatan terhadap Coinbase dan entitas kripto lainnya—Pada tahun 2023, SEC AS mengajukan gugatan besar terhadap Coinbase di Distrik Selatan New York, dan terhadap Binance di Distrik Columbia, menuduh berbagai pelanggaran, termasuk beroperasi sebagai broker-dealer, bursa, dan lembaga kliring yang tidak terdaftar, serta melakukan penawaran sekuritas tidak terdaftar melalui layanan staking masing-masing. Pada kuartal pertama 2025, SEC mencapai kesepakatan bersama dengan Coinbase dan Binance untuk membatalkan semua tuduhan terhadap keduanya.

SEC AS juga membatalkan tindakan penegakan hukum yang sedang berlangsung terhadap pelaku pasar kripto lainnya (termasuk Kraken, Consensys, Ripple, dan DRW Cumberland). SEC AS menegaskan bahwa pembatalan tindakan penegakan hukum ini adalah bagian dari reformasi berkelanjutan terhadap pendekatan regulasi industri kripto, bukan berdasarkan penilaian terhadap substansi tuduhan.

SEC AS membentuk Divisi Jaringan dan Teknologi Baru—Reformasi pendekatan penegakan hukum SEC terhadap kripto juga tercermin dalam pembentukan Divisi Jaringan dan Teknologi Baru. Divisi ini menggantikan Divisi Aset Kripto dan Jaringan sebelumnya yang bertanggung jawab atas penegakan hukum terhadap banyak pelaku pasar kripto ternama. Divisi baru ini diperkirakan akan fokus pada penipuan dan pelanggaran lainnya, termasuk penipuan terkait blockchain serta penipuan yang memanfaatkan teknologi baru seperti AI dan machine learning.

Prospek: Perkembangan Baru Regulasi Kripto di Bawah Pemerintahan Trump

Meskipun perubahan lingkungan kebijakan kripto nyata dan jelas, menjelang tahun 2026 masih ada beberapa perkembangan regulasi dan legislatif yang perlu dicermati. Berikut kami soroti beberapa bidang utama:

Undang-Undang GENIUS—Setiap diskusi tentang tahun 2025 tidak dapat mengabaikan “Guiding and Establishing the Nation’s Innovation in US Stablecoins Act” (GENIUS Act)—undang-undang kripto federal penting pertama. UU ini disahkan dengan dukungan bipartisan, membangun kerangka regulasi untuk “payment stablecoin”.

Menurut UU ini, penerbit payment stablecoin umumnya terbatas pada: (1) individu AS tertentu yang diatur secara federal atau (untuk beberapa penerbit) diatur oleh negara bagian; atau (2) individu non-AS tertentu yang telah terdaftar di OCC AS dan tunduk pada rezim regulasi serupa (ditentukan oleh Menteri Keuangan). UU ini memberlakukan persyaratan perizinan pada penerbit dan mewajibkan mereka mematuhi standar pengawasan dan perlindungan konsumen yang mirip bank, bertujuan meningkatkan transparansi aset cadangan dan mengurangi risiko potensial. Payment stablecoin tidak termasuk “algorithmic stablecoin”, dan penerbit payment stablecoin dilarang membayar bunga kepada pemegang stablecoin. Konsultasi publik atas UU ini telah dimulai, dan ketentuan seperti larangan pembayaran bunga oleh penerbit kemungkinan akan memicu perdebatan sengit.

Legislasi Kripto Komprehensif—Berbeda dengan GENIUS Act, legislasi struktur pasar kripto komprehensif masih berjalan lambat di Kongres. Pada Juli 2025, “Digital Asset Market Clarity Act” (CLARITY Act) disahkan di DPR dengan dukungan bipartisan kuat, namun belum ada kemajuan di Senat. Selain hal lain, CLARITY Act akan memberikan yurisdiksi pengawasan “komoditas digital” kepada CFTC AS, sementara yurisdiksi pengawasan “aset digital terbatas” diberikan kepada SEC AS. UU ini juga menetapkan jalur pendaftaran sementara hingga SEC dan CFTC menetapkan aturan akhir, dan mengatur bahwa setelah jaringan terdesentralisasi, aset dapat berubah dari sekuritas menjadi komoditas digital. Meskipun penutupan pemerintahan memperlambat kemajuan UU ini, harapan tetap tinggi untuk legislasi kripto komprehensif pada tahun 2026.

Aset Dunia Nyata, Tokenisasi, dan Bidang Baru—Pada tahun 2025, proses tokenisasi “real world asset” terus berlanjut. Berbeda dengan aset kripto asli, tokenisasi aset dunia nyata berarti menempatkan aset tradisional yang ada ke blockchain, kadang-kadang juga membaginya. Jenis aset yang terlibat dalam tokenisasi sangat beragam, termasuk logam mulia atau komoditas lain, obligasi pemerintah, serta kepemilikan dana ekuitas swasta. Namun, proposal terbaru Nasdaq ke SEC AS menandai masuknya tokenisasi ke bidang baru. Proposal ini meminta izin agar investor dapat memperdagangkan sekuritas saham yang sudah ada dalam bentuk tokenisasi. Proposal ini menarik perhatian luas, dan SEC telah menyatakan kesediaan untuk mempertimbangkan permintaan perdagangan sekuritas tradisional yang sudah terdaftar dalam bentuk tokenisasi.

Kami akan terus berupaya memberikan informasi terbaru kepada LP kami dan komunitas yang lebih luas mengenai perubahan struktural ini serta munculnya inisiatif baru. Kami menantikan perkembangan kebijakan dan regulasi aset digital di tahun 2026.