I. Keputusan Suku Bunga: Penurunan Sesuai Ekspektasi Namun Perbedaan Internal Mencolok
1. Penyesuaian Suku Bunga Acuan
● Pada dini hari 11 Desember waktu Asia Timur, Komite Kebijakan Moneter Federal Reserve (FOMC) mengumumkan penurunan kisaran target suku bunga dana federal dari 3,75%-4,00% menjadi 3,50%-3,75%.
● Ini merupakan penurunan suku bunga ketiga tahun ini setelah September dan Oktober, masing-masing sebesar 25 basis poin. Dengan demikian, total penurunan suku bunga pada 2024 mencapai 75 basis poin.
● Sejak dimulainya siklus pelonggaran ini pada September 2023, Federal Reserve telah memangkas suku bunga sebesar total 175 basis poin.
2. Perbedaan Langka di Tingkat Pengambil Keputusan
● Keputusan suku bunga kali ini menghadapi tiga suara penolakan, yang merupakan pertama kalinya sejak 2019.
● Gubernur Milan (yang diangkat oleh Trump) mengusulkan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin; dua Presiden Federal Reserve wilayah dan empat anggota non-pemilih mendukung untuk mempertahankan suku bunga.
● Secara total, tujuh pejabat menentang keputusan tersebut, dan perbedaan kali ini disebut sebagai yang terbesar dalam 37 tahun terakhir.
3. Perubahan Kunci dalam Pernyataan Kebijakan
● Penyesuaian Panduan Suku Bunga: Pernyataan tidak lagi secara umum menyatakan "akan mengevaluasi data, prospek, dan keseimbangan risiko di masa depan", melainkan secara eksplisit diubah menjadi "dalam mempertimbangkan besaran dan waktu penyesuaian lebih lanjut pada kisaran target suku bunga dana federal, komite akan secara cermat mengevaluasi data terbaru, prospek yang terus berubah, serta keseimbangan risiko". Formulasi ini diartikan sebagai penetapan ambang penurunan suku bunga yang lebih tinggi.
● Deskripsi Pasar Tenaga Kerja: Menghapus pernyataan bahwa tingkat pengangguran "tetap rendah", diganti menjadi "sedikit naik hingga September", serta mengakui bahwa "risiko penurunan pekerjaan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir".
● Sikap terhadap Inflasi: Tetap mempertahankan penilaian bahwa "inflasi masih sedikit tinggi", tanpa pelunakan substansial.
II. Prediksi Ekonomi dan Sinyal Dot Plot: Memperlambat Langkah Tindakan
1. Prediksi Jalur Suku Bunga (Dot Plot)
● Dot plot terbaru menunjukkan bahwa nilai tengah prediksi suku bunga pejabat Federal Reserve untuk 2025-2027 sama persis dengan prediksi bulan September.
● Secara rinci:
○ Akhir 2025: Prediksi nilai tengah suku bunga sebesar 3,4%, mengindikasikan hanya satu kali penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin tahun depan.
○ Akhir 2026: Prediksi nilai tengah suku bunga sebesar 3,1%.
○ Akhir 2027: Prediksi nilai tengah suku bunga sebesar 2,9%.
● Dari 19 pejabat yang memberikan prediksi, 7 orang memperkirakan suku bunga 2025 tetap pada kisaran 3,5%-4,0% (artinya tidak ada penurunan suku bunga), turun 1 orang dibandingkan September.
2. Penyesuaian Prospek Ekonomi
● Pertumbuhan Ekonomi: Menaikkan ekspektasi pertumbuhan PDB untuk 2024 dan tiga tahun berikutnya, mencerminkan pengakuan atas ketahanan ekonomi.
● Tingkat Pengangguran: Sedikit menurunkan ekspektasi tingkat pengangguran 2026 sebesar 0,1 poin persentase, tahun-tahun lainnya tetap, menunjukkan pasar tenaga kerja lebih tangguh dari perkiraan.
● Ekspektasi Inflasi: Sedikit menurunkan ekspektasi inflasi PCE dan inti PCE untuk 2024 dan 2025 masing-masing sebesar 0,1 poin persentase, menunjukkan kepercayaan yang sedikit meningkat terhadap perlambatan inflasi.
3. Perbandingan Ekspektasi Pasar
● Sebelum pertemuan, alat FedWatch dari Chicago Mercantile Exchange (CME) menunjukkan:
○ Peluang penurunan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan ini mendekati 88%.
○ Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin lagi pada Juni 2025 sebesar 71%.
○ Peluang penurunan suku bunga pada pertemuan Januari, Maret, dan April 2025 semuanya di bawah 50%.
● Keputusan kali ini sesuai dengan karakteristik "penurunan suku bunga hawkish": yaitu menurunkan suku bunga namun mengisyaratkan kemungkinan jeda tindakan selanjutnya.
III. Rencana Manajemen Cadangan: Membeli Obligasi Jangka Pendek untuk Menjaga Likuiditas
1. Peluncuran Operasi dan Tujuan
● Federal Reserve menambahkan paragraf baru dalam pernyataannya, mengumumkan bahwa "saldo cadangan telah turun ke tingkat yang memadai, dan akan mulai membeli obligasi pemerintah jangka pendek sesuai kebutuhan untuk terus menjaga pasokan cadangan yang cukup".
● Operasi ini didefinisikan sebagai Pembelian Manajemen Cadangan (RMP), bertujuan membangun kembali buffer likuiditas di pasar uang untuk mengantisipasi tekanan pasar yang mungkin terjadi di akhir tahun.
● Powell menekankan bahwa operasi ini terpisah dari sikap kebijakan moneter, "tidak mewakili perubahan arah kebijakan", dan satu-satunya tujuan adalah memastikan Federal Reserve dapat secara efektif mengendalikan suku bunga kebijakan.
2. Pengaturan Implementasi Spesifik
● Waktu Mulai: Dimulai Jumat minggu ini (13 Desember).
● Skala Awal: Federal Reserve New York berencana membeli US$4 miliar obligasi pemerintah jangka pendek dalam 30 hari ke depan.
● Pengaturan Selanjutnya: Skala pembelian kemungkinan akan tetap tinggi dalam beberapa bulan ke depan untuk meredakan ketegangan musiman di pasar uang; setelah itu akan menurun secara bertahap sesuai kondisi pasar.
● Pertimbangan Latar Belakang: Bank biasanya mengurangi aktivitas pasar repo di akhir tahun untuk memenuhi kebutuhan regulasi dan penyelesaian pajak, sehingga mudah menyebabkan ketegangan likuiditas.
IV. Poin Penting Konferensi Pers Ketua Powell
1. Penetapan Sikap Kebijakan
● Sikap Menunggu dengan Sabar: "Posisi kita saat ini memungkinkan kita untuk menunggu dengan sabar dan mengamati bagaimana ekonomi akan berkembang selanjutnya."
● Menolak Kecenderungan Kenaikan Suku Bunga: Menyatakan dengan jelas bahwa "tidak ada yang menganggap 'kenaikan suku bunga berikutnya' sebagai asumsi dasar", dan menekankan bahwa dirinya belum pernah mendengar pandangan seperti itu.
● Penilaian Keseimbangan Risiko: "Risiko inflasi cenderung naik, sedangkan risiko pekerjaan cenderung turun, ini adalah situasi yang penuh tantangan."
2. Penjelasan Perbedaan Internal
● Di dalam komite terdapat tiga pandangan utama:
○ Sebagian anggota menganggap kebijakan saat ini sudah tepat, menyarankan untuk mempertahankan status quo dan terus mengamati.
○ Sebagian anggota memperkirakan mungkin perlu penurunan suku bunga lagi pada 2024 atau 2025, bahkan lebih dari sekali.
○ Ekspektasi utama berkisar pada "mempertahankan status quo, penurunan suku bunga kecil, atau penurunan suku bunga yang sedikit lebih besar".
3. Interpretasi Inflasi dan Ketenagakerjaan
● Dampak Tarif: Menganggap dampak tarif terhadap inflasi "relatif singkat", pada dasarnya merupakan kenaikan satu kali pada tingkat harga; tugas Federal Reserve adalah mencegahnya berkembang menjadi masalah inflasi yang berkelanjutan.
● Pasar Tenaga Kerja: Menunjukkan bahwa data ketenagakerjaan resmi untuk Oktober dan November belum diumumkan, namun bukti yang ada menunjukkan tingkat PHK dan perekrutan berada pada level rendah; persepsi rumah tangga dan perusahaan terhadap pasar tenaga kerja terus mendingin.
4. Klarifikasi Pembelian Aset
● Menegaskan kembali bahwa pembelian obligasi pemerintah jangka pendek adalah keputusan independen, bukan pelonggaran kuantitatif (QE), dan tidak mengubah sikap kebijakan moneter.
● Menyatakan bahwa ketegangan pasar uang "datang sedikit lebih cepat dari perkiraan", namun bukan "kekhawatiran" dalam arti yang ketat.
V. Analisis Pasar dan Prospek ke Depan
1. Evaluasi Jalur Kebijakan
● Pertemuan kali ini mengirimkan sinyal jelas: Federal Reserve, setelah tiga kali penurunan suku bunga berturut-turut, akan memasuki periode observasi.
● Dot plot menunjukkan hanya satu kali penurunan suku bunga yang diharapkan pada 2025, kontras dengan tiga kali penurunan pada 2024, menandakan konsensus untuk memperlambat langkah tindakan.
● Formulasi baru "mempertimbangkan besaran dan waktu" menetapkan ambang yang lebih tinggi untuk penyesuaian kebijakan di masa depan, kemungkinan membutuhkan bukti pelemahan pasar tenaga kerja yang lebih jelas.
2. Penilaian Lingkungan Ekonomi
● Federal Reserve menghadapi tantangan keseimbangan antara inflasi dan ketenagakerjaan:
○ Proses penurunan inflasi terhenti, membatasi ruang pelonggaran lebih lanjut.
○ Pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pendinginan, perlu mengantisipasi risiko penurunan.
● Prediksi ekonomi menaikkan pertumbuhan dan menurunkan inflasi, mencerminkan kemungkinan "soft landing" yang meningkat, namun ketidakpastian masih ada.
3. Dampak Awal di Pasar
● Setelah keputusan diumumkan, kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS di sisi pendek bereaksi datar, sisi panjang sedikit turun, mencerminkan pasar mencerna ekspektasi perlambatan penurunan suku bunga.
● Indeks dolar AS tetap relatif kuat, volatilitas pasar saham terbatas, menunjukkan pasar secara umum menerima narasi "penurunan suku bunga hawkish".
● Operasi manajemen cadangan diperkirakan akan meredakan tekanan likuiditas akhir tahun, menghindari terulangnya gejolak pasar repo pada 2019.
4. Fokus Perhatian ke Depan
● Bergantung pada Data: Kebijakan selanjutnya akan sangat bergantung pada kinerja data inflasi (khususnya inti PCE) dan ketenagakerjaan.
● Koordinasi Internal: Bagaimana menjembatani perbedaan di antara pengambil keputusan untuk membentuk panduan ke depan yang lebih seragam.
● Risiko Eksternal: Dampak tren pertumbuhan ekonomi global, perkembangan geopolitik, dan perubahan kondisi keuangan.
● Operasi Teknis: Penyesuaian skala dan ritme pembelian manajemen cadangan secara nyata, serta efeknya dalam menstabilkan suku bunga pasar uang.
Pertemuan Federal Reserve kali ini menyelesaikan penurunan suku bunga ketiga sesuai ekspektasi, namun melalui prediksi dot plot, penyesuaian formulasi pernyataan kebijakan, dan pernyataan ketua, secara jelas mengirimkan sinyal memperlambat laju pelonggaran.
Perbedaan langka di tingkat pengambil keputusan menyoroti sulitnya menyeimbangkan antara ketahanan inflasi dan pendinginan ketenagakerjaan. Sementara itu, peluncuran pembelian obligasi jangka pendek untuk mengelola cadangan menunjukkan Federal Reserve mengambil langkah pencegahan dalam menghadapi tekanan struktural di pasar uang.
