Poin-poin utama:
Pola double bottom Bitcoin dapat meningkatkan momentum bullish menuju $110.000.
Celah CME di dekat $104.000 dapat memicu retracement jangka pendek.
Akuisisi stablecoin dan tekanan pada pemegang jangka pendek mengisyaratkan volatilitas dalam waktu dekat.
Bitcoin (BTC) membentuk pola double bottom klasik selama akhir pekan, mendorong BTC untuk mencatat penutupan mingguan bullish di atas rata-rata pergerakan 50-minggu. Formasi ini bertepatan dengan blok order harian antara $98.100 dan $102.000, di mana BTC berulang kali menguji zona $100.000 sebelum memantul kembali.
Grafik empat jam Bitcoin. Sumber: Cointelegraph/TradingView Setelah terjadi break struktur bullish pada grafik empat jam, Bitcoin kini menghadapi resistensi di dekat $111.300, level yang bisa diuji jika momentum jangka pendek bertahan. Namun, data onchain menunjukkan bahwa kenaikan ini mungkin tidak akan terjadi dengan mudah.
Glassnode menjelaskan bahwa Bitcoin memantul dari basis biaya persentil ke-75 di dekat $100.000. Hambatan signifikan berikutnya berada di dekat basis biaya persentil ke-85, sekitar $108.500, level yang secara historis berperan sebagai resistensi selama pergerakan pemulihan. Metrik basis biaya persentil mengukur di mana mayoritas investor memperoleh BTC mereka, secara efektif memetakan distribusi biaya di seluruh pasar.
Tingkat distribusi basis biaya Bitcoin. Sumber: Glassnode Namun, Cointelegraph mencatat adanya potensi penyerapan likuiditas di atas $115.000, yang sejalan dengan level resistensi harian, dengan likuiditas sisi long di dekat $100.000 yang sudah habis.
Selain itu, celah CME antara $103.100 dan $104.000 tetap menjadi risiko utama jangka pendek. Celah CME terjadi ketika pergerakan harga Bitcoin di akhir pekan menciptakan perbedaan antara harga penutupan Jumat dan pembukaan Senin di Chicago Mercantile Exchange, dan celah ini sering kali “terisi” saat trader kembali ke level tersebut, mengindikasikan BTC mungkin akan mengalami retrace singkat sebelum melanjutkan tren naiknya.
Analisis celah CME Bitcoin. Sumber: Cointelegraph/TradingView Dengan likuiditas dan partisipasi yang menipis, BTC dapat kembali ke $101.000–$102.500, menguji ulang blok order satu jam dan empat jam akhir pekan sebelum melakukan pergerakan naik yang lebih tegas.
Terkait: ‘Bull run paling dibenci sepanjang masa?’ 5 hal yang perlu diketahui tentang Bitcoin minggu ini
Kekuatan stablecoin dapat membentuk prospek BTC jangka pendek
Data CryptoQuant menunjukkan Stablecoin Supply Ratio (SSR) telah turun dari di atas 18 pada awal tahun ini menjadi 13,1, salah satu level terendah di 2025. Penurunan ini menunjukkan cadangan stablecoin yang meningkat relatif terhadap kapitalisasi pasar Bitcoin, sebuah tanda akumulasi likuiditas offchain yang menunggu sinyal pasar.
Selama sebulan terakhir, SSR turun dari 15 ke 13 sementara BTC bertahan di dekat $105.000, mengisyaratkan bahwa pembeli menunggu konfirmasi sebelum mengalokasikan modal.
Sebaliknya, analis kripto Darkfost mengamati lonjakan tajam 40% pada arus masuk pemegang jangka pendek (STH) ke Binance sejak September, naik dari 5.000 BTC menjadi 8.700 BTC. Dengan harga realisasi untuk STH sekitar $112.000, banyak yang masih berada di bawah harga beli dan semakin reaktif terhadap volatilitas jangka pendek. Tekanan jual dari kelompok ini sering kali mendahului shakeout pertengahan siklus sebelum kelanjutan bullish yang lebih luas, menambah lapisan ketidakstabilan jangka pendek.
Usia output yang dihabiskan STH pada arus masuk bursa Bitcoin. Sumber: CryptoQuant Terkait: ETF Bitcoin, ETH alami outflow $1,7B namun pembelian whale meredam dampak harga
