Lebih sederhana dari dompet, lebih cepat dari kartu: Aplikasi Polkadot ingin membawa Web3 ke kehidupan sehari-hari!

Di saat jumlah pengguna Web3 hampir stagnan, Polkadot APP mencoba memecahkan kebuntuan ini. Ini bukan dompet yang rumit lainnya, melainkan aplikasi on-chain yang dapat digunakan siapa saja, cukup masukkan nama dan langsung bisa digunakan.

Dalam edisi terbaru wawancara Space Monkeys, Jay mengundang Birdo yang sedang bekerja sama dengan Parity untuk mengembangkan Polkadot APP, membahas filosofi desain aplikasi ini, target penggunanya, serta bagaimana aplikasi ini membawa dunia kripto kepada orang luar dengan pengalaman yang “lebih mudah dan cepat dari gesek kartu”.

Dari pendaftaran identitas on-chain tanpa login, pembayaran kartu hadiah yang bekerja sama dengan Raise, kartu Visa non-custodial yang akan segera diluncurkan, hingga mekanisme tata kelola dan self-sustaining di balik DAO, produk ini sedang mendefinisikan ulang produk Web3.

Memecahkan Kebuntuan, Menarik Orang Luar dengan Polkadot APP

Jay: Tamu Space Monkeys kali ini adalah Birdo, yang sedang bekerja sama dengan Parity untuk membangun aplikasi konsumen baru Polkadot, Polkadot APP. Hari ini kita akan membahas apa sebenarnya aplikasi ini, siapa target penggunanya, dan masa depan Polkadot dalam produk konsumen. Selamat datang, Birdo.

Birdo: Terima kasih atas undangannya. Senang sekali bisa hadir, sekarang di Berlin cuacanya cerah, benar-benar sempurna.

Jay: Ya, luar biasa! Aplikasi Polkadot yang sedang kamu kerjakan ini, untuk siapa sebenarnya?

Birdo: Awalnya kami membayangkan untuk “pemula”, tapi sebenarnya siapa saja bisa pakai. Jika kamu sudah pengguna lama Polkadot, kamu juga bisa menggunakan produk kami. Tapi memang target utamanya adalah pemula.

Jay: Menurutmu, ini adalah “kekosongan” di ekosistem aplikasi Polkadot?

Birdo: Saya bahkan ingin bilang, ini bukan hanya masalah Polkadot, tapi masalah seluruh industri.

Jay: Maksudmu seluruh industri kripto?

Birdo: Ya, seluruh industri kripto. Walaupun situasinya perlahan berubah, misalnya sekarang lebih banyak dompet yang mulai mendukung backup cloud dan sinkronisasi cloud—fitur-fitur ini enam bulan lalu masih jarang.

Tapi filosofi desain produk kami berbeda, kami tidak mengikuti jalur dompet Web3 tradisional, tidak langsung meminta kamu mengingat seed phrase, menandatangani berbagai transaksi.

Kita sering bicara “membuat lebih banyak orang menggunakan kripto”, “demokratisasi Web3”, “adopsi Polkadot”, tapi jika kita menyodorkan pengalaman yang rumit ini ke pengguna biasa, mereka tidak akan mau pakai.

Misalnya, kalau saya kasih dompet (seperti Talisman) ke kakak laki-laki atau perempuan saya, mereka cukup paham teknologi, tapi tetap merasa “ini terlalu asing, terlalu rumit”. Saya rasa inilah kenyataannya: bagi kebanyakan orang biasa, konsep-konsep ini terlalu jauh.

Jay: Tapi saya juga berpikir, kalau kamu kasih aplikasi Polkadot ini ke orang-orang Web3, mereka mungkin juga agak “waspada”—karena kamu tidak terlalu menekankan nilai-nilai utama Web3 seperti “desentralisasi”.

Birdo: Bisa jadi, memang ada risiko itu. Tapi saya rasa inilah “taruhan” kami.

Taruhannya begini: saat ini jumlah pengguna Web3 sudah hampir stabil, jika kita ingin memecahkan kebuntuan ini, kita harus melakukan sesuatu yang berbeda. Saya rasa inilah yang sedang kami coba.

Jay: Benar. Tadi kamu sebut Talisman, mungkin banyak pengguna baru aplikasi ini yang belum tahu pengalamanmu sebelumnya. Kamu berasal dari proyek plugin browser Talisman yang sangat bagus—saya sendiri pakai setiap hari, menurut saya itu luar biasa.

Birdo: Ya, untuk aplikasi kripto multi-chain, itu memang sangat bagus.

Jay: Pengalaman dan filosofi apa dari Talisman yang kamu bawa ke aplikasi Polkadot yang sekarang kamu kerjakan?

Birdo: Di Talisman, kami selalu mengejar “kemudahan penggunaan”, tapi juga mempertimbangkan kebutuhan “pengguna tingkat lanjut”. Misalnya, pengguna bisa staking DOT dengan sangat mudah, tapi jika ingin lebih dalam, bisa memilih pool staking sendiri, melihat detail. Seperti beberapa aplikasi, setelah masuk ke pengaturan, baru kamu temukan banyak fitur tersembunyi.

Saya sendiri seorang tech geek, suka main game. Setiap kali buka game baru, hal pertama yang saya lakukan adalah masuk ke menu pengaturan, atur berbagai opsi.

Jadi di Talisman, filosofi kami adalah: pengalaman interaksi yang sangat sederhana. Aplikasi Polkadot yang kami buat sekarang juga melanjutkan pemikiran ini, tapi kami hilangkan fitur pengaturan yang rumit, seperti tidak perlu memilih validator node secara manual.

Jay: Sepertinya kamu sangat memperhatikan pengalaman pengguna dan alur operasional. Bagaimana dengan desain? Rasanya baik aplikasi Polkadot yang akan diluncurkan ini maupun Talisman, desainnya sangat indah.

Birdo: Terima kasih! Saya pribadi sangat memperhatikan desain, walaupun saya bukan desainer, tapi saya sangat suka hal-hal yang indah. Di tim kami ada grup khusus, semua orang berbagi inspirasi desain keren, seperti poster, antarmuka produk, dan sebagainya.

Tim kami juga punya desainer hebat bernama Julian. Dia pernah bekerja di Apple lebih dari sepuluh tahun, benar-benar pernah bekerja bersama Jony Ive (mantan direktur desain Apple). Dia pernah terlibat dalam desain Apple Watch, Vision Pro, bahkan beberapa produk yang belum dirilis dan mungkin tidak akan pernah dirilis. Sebenarnya desain produk versi awal kami sudah bagus, itu titik awal dan eksplorasi yang baik. Tapi dibandingkan dengan hasil akhir kami sekarang, masih ada perbedaan.

Menghasilkan desain yang matang butuh waktu, inilah alasan kami tidak merilis terlalu dini.

Masukkan Nama, Langsung Pakai—Pengalaman On-chain Polkadot APP Lebih Cepat dari Gesek Kartu

Jay: Untuk pengguna yang sudah mendapatkan App ini, atau yang akan mulai menggunakan, apa yang akan mereka lihat setelah membuka App?

Birdo: Sebenarnya, mereka tidak perlu login. Ini salah satu hal paling keren menurut saya. Setelah mengunduh App, kamu akan melihat empat opsi fitur:

• Buat identitas
• Kelola aset
• Pembayaran kripto
• Staking aset kripto

Tentu saja kami menggunakan istilah yang lebih “umum”. Lalu kamu masuk ke antarmuka, masukkan nama kamu. Itu saja.

Jay: Jadi “nama” ini adalah identitas kamu?

Birdo: Benar. Dan tidak perlu login, tidak perlu verifikasi Google, tidak perlu password, tidak perlu PIN, selesai masukkan nama langsung masuk.

Jay: Wow. Jadi identitas ini bukan identitas on-chain, hanya identitas dalam aplikasi?

Birdo: Bukan, ini identitas on-chain. Tahun lalu kami mengadakan voting, berharap bisa mewujudkan pendaftaran identitas on-chain, dan mendapat dukungan. Jadi sekarang dalam proses ini, kami membayar biaya transaksi on-chain untuk pengguna, mendaftarkan identitas on-chain.

Jadi bagi pengguna, rasanya seperti menggunakan aplikasi biasa: masukkan nama, lanjutkan, di belakang layar kami sudah membuat identitas on-chain, menyelesaikan pendaftaran, membayar biaya, dan sebagainya. Ini sebenarnya “menyembunyikan kompleksitas teknologi”. Kenapa seseorang hanya untuk membuat username harus bayar sendiri?

Jay: Ya, memang tidak masuk akal.

Birdo: Benar, walaupun memang ada sedikit biaya, tapi kami yang menanggungnya.

Jay: Paham, ini sebenarnya biaya akuisisi pengguna kalian, kan? Sangat masuk akal. Nah, sekarang saya sudah membuka App, sudah masukkan nama, lalu apa?

Birdo: Selanjutnya kamu bisa masuk ke halaman dompet.

Saat ini kami hanya mendukung dua token, demi menyederhanakan pengalaman: satu adalah DOT, satu lagi “dolar digital”, saat ini USDC. Tentu saja, tergantung wilayah, bisa juga USDT, HOLA, atau stablecoin lain. Tapi di antarmuka kami sebut “dolar digital”.

Kamu bisa langsung membeli kripto dengan fiat, kami sudah terintegrasi dengan fiat onramp bernama MELD, menurut saya performanya bagus. Kamu juga bisa transfer, kirim koin ke orang lain. Karena kamu sudah punya identitas on-chain, semuanya on-chain, kamu hanya perlu masukkan sebagian nama penerima, misal J-A-Y, otomatis akan mencocokkan—kamu muncul, saya klik langsung bisa transfer.

Jadi menurut saya, meskipun buku alamat penting, sebenarnya dengan mendaftarkan username, kami sudah membangun buku alamat on-chain secara default.

Ada juga fitur penting—di Amerika, kamu bisa langsung membayar dengan kripto. Di App, kamu pilih toko, pilih nominal, klik “bayar”, lalu bisa langsung bayar dengan DOT. Di belakang layar, kami bekerja sama dengan Raise dari Amerika, mereka bergerak di bidang kartu hadiah. Saat kamu melakukan operasi di frontend, App akan mengirim DOT kamu ke Raise, setelah mereka konfirmasi di on-chain, melalui API mereka membuat kartu hadiah, lalu mengirim kode penukaran ke App. Kamu bisa langsung scan di toko, atau copy-paste kode saat belanja online.

Jay: Semua operasi di belakang layar ini, pengguna benar-benar tidak melihat, tidak perlu peduli, kan?

Birdo: Benar, benar-benar tidak terasa.

Jay: Jadi, seluruh proses ini sebenarnya cukup rumit? Berapa lama kira-kira?

Birdo: Sebenarnya sangat cepat, kami sudah banyak optimasi. Awal tahun ini saat tes, butuh sekitar 15 detik, kami rasa terlalu lama. Tapi setelah beberapa penyesuaian, sekarang rata-rata hanya 1 sampai 2 detik.

Tentu saja tergantung lingkungan pengguna, tapi rata-rata memang secepat itu. Bahkan lebih cepat dari kamu ambil dompet dari tas, buka resleting, ambil kartu, gesek kartu, kira-kira sama cepatnya.

Dari Starbucks hingga Walmart, Polkadot APP Bisa Digunakan untuk Pembayaran

Jay: Jadi, pengguna awalnya bisa membayar dengan aset kripto di dompet, tapi hanya bisa digunakan di retailer tertentu?

Birdo: Ya, saat ini hanya mendukung merchant tertentu. Tapi daftar kerja sama Raise sangat besar, di Amerika ada lebih dari 1000 merek yang ikut serta.

Jay: Seperti Starbucks, Home Depot, Walmart?

Birdo: Benar, Nike juga ada. Hampir semua merek yang biasa kamu gunakan ada. Mungkin bukan untuk belanja kopi harian, lebih ke pengeluaran besar mingguan atau bulanan.

Jay: Ya, tidak bisa dipakai di kafe pojok jalan.

Birdo: Kecuali kafe itu Starbucks. Tapi merek-merek ini punya sekitar satu juta toko. Jadi walaupun “merchant tertentu”, cakupannya sangat luas, bahkan termasuk toko kecil lokal, tidak hanya jaringan nasional.

Jay: Paham, Raise saat ini hanya bisa digunakan di Amerika?

Birdo: Tidak. Mereka punya bisnis di banyak negara. Nanti saat kami ekspansi ke negara lain, fitur ini juga akan ditambahkan ke Eropa, Inggris, Kanada, dan sebagainya.

Jay: Mengerti. Tapi awalnya hanya diluncurkan di Amerika, kan?

Birdo: Ya, kami mulai dari Amerika dulu, luncurkan, tes, kumpulkan feedback. Jika produk sudah cocok dengan pasar dan pengguna puas, kami akan ekspansi ke wilayah lain.

Kartu Polkadot APP Visa: Non-custodial, Tanpa Biaya Bulanan, Bisa Langsung Gesek DOT

Jay: Kabar terbaru saat rekaman ini, kalian juga akan mengintegrasikan kartu debit Visa, semacam kartu pembayaran Visa. Saya rasa sekarang banyak orang sudah familiar dengan kartu prabayar seperti ini.

Birdo: Ya, tapi kartu kami agak berbeda. Secara ketat, ini bukan “kartu prabayar” tradisional, melainkan kartu non-custodial—artinya langsung menggunakan saldo di dompet kamu.

Jay: Artinya, kartu ini tidak bisa overdraft?

Birdo: Ya, bukan kartu kredit, saat ini belum bisa overdraft.

Jay: Paham, menarik juga.

Birdo: Memang menarik.

Jay: Tentu saja, secara teknologi sangat memungkinkan.

Birdo: Benar, sekarang kita punya teknologi desentralisasi, ini sepenuhnya bisa dilakukan.

Jay: Apa keistimewaan kartu Visa ini?

Birdo: Saat kami riset pasar, kami tidak menemukan kartu non-custodial yang sesuai kebutuhan kami. Awal tahun ini MetaMask meluncurkan kartu, saya ingat itu salah satu kartu dompet non-custodial pertama di pasar, Gnosis juga punya. Tapi secara umum, kartu seperti ini masih sangat sedikit.

Saya percaya, “self-custody” adalah prinsip yang sangat penting, harus selalu jadi tujuan utama. Jadi setelah kartu ini rilis, kami menghubungi tim tersebut, akhirnya terwujudlah kerja sama ini. Selain “non-custodial”, keunggulan besar lainnya adalah—hampir tanpa biaya:

• Tidak ada biaya pembuatan kartu
• Tidak ada biaya bulanan
• Tidak ada minimum transaksi

Karena kartu ini non-custodial, kamu tidak perlu top-up dulu, cukup ada saldo di dompet, langsung bisa digunakan. Tidak seperti beberapa kartu, top-up atau tarik tunai kena biaya 2%, biaya hanya muncul saat transaksi, itu pun sangat kecil. Saat kamu gesek kartu, baru dipotong saldo. Menurut saya ini sangat masuk akal—karena mengubah kripto menjadi uang nyata yang bisa digunakan.

Jay: Sebenarnya biaya di balik ini cukup tinggi.

Birdo: Benar, biasanya memang mahal. Saya pernah menerima pembayaran USDC, tarik ke exchange terpusat, biayanya tidak murah.

Jay: Saya ingat waktu tukar ke fiat, biayanya sekitar 1,5%, 1,6%, baru-baru ini saya tahu cara menurunkan jadi 0,6%. Tapi tetap saja terasa mahal.

Birdo: Setuju. Setelah susah payah tukar ke fiat, uang itu harus disimpan di rekening bank—intinya, “uang diserahkan ke bank”.

Jay: Ya, benar, seperti membayar agar uangmu dipegang bank.

Birdo: Benar, kamu bayar supaya uangmu dipegang bank—aneh sekali rasanya. Jadi menurut saya, kartu kami sangat cocok untuk mereka yang ingin mengelola dana sendiri dan tetap bisa belanja di dunia nyata. Ini seperti jembatan yang menghubungkan dunia Web3 yang kita kenal dengan dunia nyata.

Jay: Kembali ke “App yang simpel dan indah” tadi. Di antarmuka akan tampil berapa saldo DOT saya, lalu… apa tadi namanya?

Birdo: USDC, yang kami sebut “dolar digital”.

Jay: Ya, dolar digital. Jadi uang yang digesek dari kartu ini, dipotong dari saldo mana?

Birdo: Untuk membuat antarmuka sesederhana mungkin, kami buat mekanisme mirip “top-up”, artinya kamu bisa transfer uang ke sub-akun kartu. Sub-akun ini sebenarnya adalah alamat yang “diturunkan” dari seed phrase dompet utama kamu. Kamu transfer uang ke akun kartu ini, tentu saja bisa ditarik kapan saja. Kami rasa cara “memisahkan dana dompet” ini sangat jelas bagi pengguna. Misal, sebagian uang di akun utama, sebagian di “akun kartu pembayaran”, sebagian lagi di staking pool—konsep “kantong dana” atau “multi-akun” ini sangat mirip Web2. Seperti di bank: ada rekening biasa, rekening KPR, rekening kartu kredit… sistem ini sangat familiar. Jadi di App kami, saldonya terpisah, tapi semua uang tetap milikmu.

Jay: Paham. Kapan kira-kira kartu Visa ini diluncurkan?

Birdo: Kami perkirakan 8 sampai 12 minggu. Mulai dihitung sejak disetujui resmi, kira-kira itulah timeline-nya.

Jay: Jadi sekitar dua bulan setelah App rilis?

Birdo: Kira-kira begitu. Saat ini Polkadot Community Foundation dan tim terkait sudah mulai meninjau kontrak, saya rasa akan segera berjalan.

Jay: Saya punya pertanyaan: jika nanti ada kartu Visa ini, kenapa masih mempertahankan metode pembayaran merchant tertentu? Kenapa pengguna tidak langsung pakai Visa saja?

Birdo: Pertanyaan bagus. Saya rasa App kami cukup unik—ini perpaduan semangat Web3 dan pengalaman pengguna nyata. Saat ini metode pembayaran ini punya keunggulan: sejak registrasi sudah bisa digunakan, tidak perlu isi data lain. Cukup masukkan username, dompet langsung bisa dipakai, transfer, bayar, semua bisa.

Jay: Jadi tidak perlu alamat, identitas yang diminta Visa?

Birdo: Benar, jika kamu tidak mengajukan kartu Visa, tidak perlu KYC (verifikasi identitas).

Jay: Jadi kalau saya tidak mau urusan dengan Visa, tidak mau KYC, saya tetap bisa pakai metode pembayaran di App ini untuk belanja dengan kripto?

Birdo: Tentu saja. Jadi menurut kami, dua metode pembayaran ini sangat cocok dikombinasikan.

Cashback + Biaya Rendah: Bagaimana Polkadot APP Membuat Pengguna Meninggalkan Kartu Visa Tradisional?

Jay: Oh ya, saya ingat metode pembayaran kartu hadiah ini ada cashback juga, kan?

Birdo: Ada. Cashback ini berdasarkan sistem kerja sama kami dengan Raise. Raise akan negosiasi diskon dan cashback dengan merchant—semacam mereka yang mengurus promo untuk kami. Misal, kadang mereka bilang: “Hei, cashback Uber sekarang 9%, bukan 3%.” Mereka aktif menegosiasikan keuntungan ini untuk kami. Jadi kami bisa menikmati benefit yang mereka dapatkan secara gratis, sangat menguntungkan bagi kami.

Jay: Paham. Tapi kartu Visa juga ada cashback?

Birdo: Kenapa tidak?

Jay: Oh, benar? Dari mana uang cashback-nya?

Birdo: Ini masih kami diskusikan dengan Circle dan penerbit kartu. Mungkin cashback-nya tidak besar, tapi kalau bisa 1% saja, itu sudah sangat kompetitif. Karena dengan begitu, biaya transaksi saat pembayaran bisa diimbangi cashback, hampir impas—kamu mengerti maksud saya.

Jay: Saya ingin tanya hal yang lebih mendasar: App ini didesain untuk “non-crypto user”, tapi saya pikir, kenapa mereka mau meninggalkan kartu Visa bank mereka dan beralih ke kalian? Bagaimana benar-benar membuat mereka mau pindah?

Birdo: Pertanyaan ini juga sering kami diskusikan secara internal, memang sangat penting. Saya rasa, di dunia ini banyak daerah yang tidak seberuntung kita di Jerman atau Kanada. Misal di beberapa tempat, orang tidak punya kebebasan finansial atau infrastruktur, maka App ini sangat berguna, mungkin jadi pilihan terbaik bagi mereka.

Jay: Benar, saya sangat setuju. Saya selalu berpikir, App yang sangat sederhana seperti ini jika digunakan di pasar Amerika Selatan, pasti sangat prospektif—tentu saja, jangan lagi dibangun di Tron.

Birdo: Ya, jangan Tron lagi. Produk kami, bahkan dibanding aplikasi Web3 lain, punya banyak keunggulan:

Biaya transaksi di jaringan Polkadot sangat rendah, misal transfer stablecoin, mungkin hanya sepersepuluh sen.

Dukungan seluruh ekosistem juga jadi “superpower” kami—produk ini didukung dan dipromosikan seluruh komunitas Polkadot.

Jadi saya rasa bukan hanya orang Berlin, Kanada yang bisa pakai, saya sendiri juga akan pakai.

Jay: Benar, mereka yang sudah bekerja di Web3, paham kripto, pasti akan pakai kartu Visa ini untuk belanja, itu sudah pasti.

Birdo: Tentu saja. Menurut saya, jika kita ingin benar-benar menggantikan sistem perbankan tradisional, harus membuat lebih banyak orang mau menyimpan uang di on-chain, misal di Polkadot. Ke depan bahkan bisa gaji langsung masuk ke App ini, otomatis dikonversi ke kripto, lalu semua dana kamu ada di App ini. Banyak orang juga ingin punya Bitcoin, Ethereum—baik untuk investasi atau lindung nilai. Jadi kami juga mempertimbangkan menyediakan akses ke aset tersebut di App, saya rasa ini sangat potensial.

Jay: Kalian ada rencana mendukung lebih banyak token? Atau pengguna bisa setuju menambah sedikit kompleksitas? Misal, tambahkan Ethereum, Bitcoin, dan sebagainya.

Birdo: Memang, ini sedang kami diskusikan. Saya pribadi rasa mendukung Bitcoin, Ethereum pasti bagus, sangat masuk akal. Lagi pula, Polkadot sejak awal memang platform “interoperabilitas multi-chain”, jadi tentu harus mendukung lebih dari sekadar DOT. Setidaknya seperti Bitcoin, Ethereum, bahkan Solana yang punya “brand awareness” tinggi, harus didukung. Ini juga bisa menarik pengguna lewat kekuatan brand mereka.

Jay: Benar, apalagi pengguna bisa pilih “tambah Bitcoin”, lalu cari, langsung muncul dompet kecil, pengalaman ini sangat masuk akal.

Birdo: Benar, bahkan bisa tambahkan fitur “DCA” (Dollar Cost Averaging, beli berkala).

Jay: Oh, tambah fitur itu, keren banget.

Birdo: Fitur-fitur ini memang sangat berguna, saya sendiri juga ingin pakai. Sekarang melakukan hal-hal itu masih cukup merepotkan, harus transfer uang ke on-chain, atur macam-macam, cukup tinggi hambatannya. Jadi saya rasa kami masih bisa menambah banyak fitur praktis, agar App ini lebih baik mewujudkan visi “keuangan masa depan”.

Tantangan dan Ambisi di Balik Polkadot APP

Jay: Dalam proses pengembangan App ini, tantangan apa yang kalian hadapi? Kalian akhirnya harus submit ke App Store, kan?

Birdo: App Store memang tantangan besar. Terus terang saya tidak mau terlalu mengeluh, tapi kami harus berurusan dengan institusi terpusat, yang sebenarnya tidak terlalu paham apa yang kami lakukan, kadang memberi feedback yang tidak masuk akal. Misalnya, kami berulang kali komunikasi dengan Apple.

Jay: Saya tebak Apple cukup sensitif dengan App seperti ini?

Birdo: Sebenarnya Apple paling peduli: apakah mereka bisa dapat bagian. Mereka peduli “potongan”—misal transaksi dalam App, Apple minta 30% fee. Untungnya desain App kami menghindari ini: kami tidak ada transaksi kripto langsung dalam App, jadi tidak kena potongan mereka. Tapi tetap saja, proses review mereka sangat ketat. Mereka juga ingin memastikan App Store tidak dipenuhi aplikasi jahat, terutama produk seperti kami yang terkait Bitcoin atau dana, produk-produk ini bisa saja berbahaya atau merugikan dana pengguna, jadi Apple harus melindungi hak pengguna dan menjaga citra brand mereka.

Jay: Bagaimana rasanya mengembangkan aplikasi ini di internal Parity? Dulu kamu di Talisman, tim kecil dan lincah. Sekarang tim lebih besar, urusan juga lebih banyak, tantangan apa di sini?

Birdo: Harus disadari satu hal: sekarang kami mengembangkan aplikasi ini untuk DAO, dijalankan lewat Polkadot Community Foundation (PCF). Jadi kami harus memastikan kepemilikan aplikasi, hak kekayaan intelektual semuanya milik komunitas. Artinya, pemegang DOT adalah pemilik sejati produk ini.

Ini sangat keren—saya rasa, ini mungkin aplikasi mobile pertama yang diluncurkan DAO, setidaknya salah satu yang paling awal. Kartu pembayaran ini juga mungkin kartu pembayaran pertama yang diluncurkan DAO.

Jay: Benar, kita belum bahas ini. Kalian sekarang bekerja sama dengan organisasi di Cayman, kan? Perusahaan? Institusi? Korporasi?

Birdo: Ya, benar, itu entitas, bisa dibilang organisasi bisnis.

Jay: Ya, entitas. Entitas ini didanai oleh Polkadot DAO, sekaligus pemilik App ini. Jadi, setiap pemegang DOT, secara teknis juga “pemegang saham” aplikasi ini.

Birdo: Benar, seperti itu. Menarik, kan? Kalau kamu bawa model ini ke pengacara: “Halo, ini yang sedang kami lakukan.” Biasanya mereka akan bilang: “Oh? Menarik.” Saat ini kasus hukum tentang DAO masih sangat sedikit. Memang ada beberapa, seperti kasus Ooki DAO, ada satu lagi saya lupa, tapi memang belum banyak preseden soal DAO, kan?

Jadi dalam proses ini, kami juga menghadapi banyak kompleksitas manajemen:

Kami harus membuat produk yang bagus,

melindungi brand,

dan memastikan pemegang token komunitas benar-benar terlibat, tetap tertarik dan punya konsensus.

Ini jauh lebih rumit daripada tim kecil enam orang meluncurkan produk.

Jay: Tapi ini benar-benar keren. Saya download App, isi data, dapat token DAO, bukan cuma aset saya yang self-custody, saya juga benar-benar “memiliki” sebagian dari App yang saya gunakan.

Birdo: Ya, memang begitu! Dan yang lebih menarik, kartu pembayaran ini setiap transaksi menghasilkan fee, kan? Fee ini sebagian untuk penyedia layanan, sebagian lagi untuk PCF. Jadi PCF bisa dapat pemasukan dari penggunaan kartu. Semakin sering digunakan, semakin banyak dana untuk mengembangkan proyek.

Idealnya, seiring pertumbuhan volume transaksi, PCF bisa mandiri secara finansial. Inilah yang kami harapkan. Saya percaya, setiap proyek yang dikembangkan di lingkungan seperti ini (apalagi ada “dana gratis”) harus punya jalur menuju “kemandirian”.

Tentu saja, saya tahu kenyataannya tidak selalu bisa. Tapi pada akhirnya, semua ada biayanya:

• Entah pengguna yang bayar,
• atau investor yang bayar,
• atau DAO yang bayar sendiri.

Kamu tidak mungkin membuat produk berkualitas tinggi dengan biaya nol. Kamu bisa saja bikin script kecil pakai Vyper, itu mungkin gratis. Tapi kalau mau produk dengan desain, pengalaman pengguna, profesionalitas, itu seperti hubungan segitiga—harus ada biaya.

Jay: Selalu ada yang harus bayar. Jadi lebih baik lakukan dengan indah—pakai solusi self-custody, di ponselmu sendiri.

Birdo: Saya juga berpikir begitu.

Jay: Luar biasa, Birdo. Terima kasih atas semua yang kalian lakukan, ini benar-benar sangat menarik. Saya tidak sabar ingin mencoba produk ini. Nanti saya baca ulang konten ini, pasti lebih terasa. Terima kasih lagi, sudah hadir dan berbagi!

Birdo: Terima kasih banyak atas undangannya!