Hyperliquid Menghadapi Ujian Crash Sebenarnya yang Pertama — Akankah Unlock $HYPE Menghentikan Reli?

Setelah memantapkan dirinya sebagai nama terkemuka di ranah perpetual DEX on-chain, Hyperliquid (HYPE) kini menghadapi salah satu uji stres terbesar sejak peluncurannya.

Pada bulan November ini, Hyperliquid akan membuka sejumlah besar token HYPE, menimbulkan pertanyaan krusial: Apakah pelepasan ini akan meningkatkan likuiditas dan adopsi atau justru memicu koreksi harga yang tajam?

Tekanan Supply–Demand dan Skenario Harga Jangka Pendek

Data dari Tokenomist menunjukkan bahwa jutaan token Hyperliquid (HYPE) akan dibuka pada bulan November, mewakili sekitar 2,66% dari suplai yang beredar. Ketika sebuah proyek merilis banyak token sekaligus, hal ini tak terelakkan menghadapi risiko dilusi dan tekanan jual.

Pembukaan token Hyperliquid pada bulan November. Sumber: Tokenomist

Dari perspektif teknikal, beberapa analis menyarankan bahwa HYPE mungkin sedang membentuk pola head-and-shoulders pada grafik harian. Pola ini dapat memproyeksikan potensi penurunan menuju $20, menandakan fase koreksi jangka pendek jika dikonfirmasi.

Analisis teknikal HYPE. Sumber: Ali

Sementara itu, trader lain mencatat bahwa aksi harga terbaru menunjukkan “beberapa TWAP keluar, penjualan efisien secara perlahan,” yang mengindikasikan pelepasan secara terkontrol oleh pemegang besar. Trader tersebut menambahkan:

“Tidak yakin apa yang sedang terjadi, tapi saya akan menunggu kejelasan lebih lanjut.” katanya.

Di sisi lain, beberapa trader melihat peluang dalam volatilitas ini. Menurut Route2FI, “HYPE menutup candle 1-menit di sekitar $40 pada bulan November bisa berubah menjadi yield farm sementara.”

Analis tersebut merujuk pada potensi peluang untuk meraih keuntungan dari fluktuasi harga jangka pendek. Namun, strategi ini lebih cocok untuk trader berpengalaman, karena periode pembukaan HYPE dapat membawa volatilitas yang intens.

Pendapatan On-chain yang Kuat dan Faktor Neraca Jangka Panjang

Walaupun tekanan suplai jangka pendek tampak tak terhindarkan, kekuatan inti Hyperliquid terletak pada kemampuannya menghasilkan pendapatan on-chain. Data dari Artemis yang dibagikan di X menunjukkan bahwa dalam 24 jam terakhir, Hyperliquid telah menghasilkan lebih dari $2,2 juta dari biaya trading, melampaui semua blockchain lainnya.

Hyperliquid memimpin pendapatan biaya on-chain (24 jam). Sumber: X

Pada awal bulan ini, laporan menunjukkan bahwa Hyperliquid menguasai hingga 33% pendapatan blockchain. Hal ini menjadikannya penghasil biaya terbesar di ekonomi kripto, secara efektif menjadi “tambang emas biaya transaksi” dalam DeFi. Jika proyek ini menggunakan sebagian dari biaya tersebut untuk pembelian kembali token atau mekanisme burn, hal ini dapat menyerap sebagian tekanan jual dari pembukaan HYPE dan membantu menstabilkan pasar.

Singkatnya, pembukaan HYPE yang akan datang pada bulan November akan menjadi ujian besar bagi proyek dan investornya. Dalam jangka pendek, risiko dilusi dan kehati-hatian pasar dapat menekan aksi harga. Namun, pendapatan on-chain Hyperliquid yang substansial dapat membantu mengimbangi guncangan suplai yang akan datang. Hal ini akan bergantung pada seberapa efektif pendapatan tersebut digunakan melalui buyback, staking, atau program likuiditas.

Dalam jangka panjang, nilai HYPE akan bergantung pada seberapa baik tim mengubah pendapatan nyata menjadi imbal hasil nyata bagi pemegang, bukan hanya mengandalkan hype jangka pendek seputar pembukaan token. Pembukaan pada bulan November tidak akan menjadi akhir jika Hyperliquid membuktikan modelnya benar-benar menguntungkan secara berkelanjutan di perpetual DEX on-chain. Sebaliknya, ini bisa menjadi tonggak revaluasi bagi salah satu proyek DeFi paling menjanjikan di 2025.

Baca artikel di BeInCrypto