Poin-poin utama:
Harga XRP turun 7,5% minggu ini meskipun ada acara Ripple Swell yang akan datang, yang secara historis telah memicu reli sebelum konferensi.
Pola grafik rounded top XRP memproyeksikan penurunan ke $2,09 jika level support gagal bertahan.
Konferensi tahunan Ripple Swell, yang dijadwalkan pada 4-5 November di New York, menjanjikan susunan acara yang menjadi salah satu titik temu terkuat antara kripto dengan kebijakan AS dan keuangan tradisional.
Namun, para bull XRP (XRP) sebagian besar mengabaikan kemungkinan dampak dari acara tersebut, dengan harga turun 7,5% sejak Senin, sementara tren penurunan yang berlaku terus berlanjut, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Konferensi Swell Ripple vs. harga XRP
Ripple Swell 2025 menjadi pertemuan penting untuk peran blockchain dalam keuangan yang diatur, menarik lebih dari 600 peserta dari 40 negara, termasuk penasihat kripto Gedung Putih Patrick Witt, serta eksekutif dari BlackRock, Nasdaq, Citi, dan BNY Mellon.
Kami sangat senang menyambut @patrickjwitt dari Dewan Aset Digital Gedung Putih ke dalam jajaran pembicara utama di Ripple Swell 2025.
— Ripple (@Ripple) 23 Oktober 2025
Ini adalah percakapan yang tidak boleh Anda lewatkan.
KESEMPATAN TERAKHIR: Batas waktu untuk meminta undangan Anda hadir adalah besok, 24 Oktober.
Bergabunglah bersama kami di… pic.twitter.com/8n3s70tdSU
Agenda menyoroti keselarasan XRP Ledger (XRPL) dengan standar ISO 20022, menekankan kegunaannya dalam tokenisasi aset dunia nyata (RWA) dan memfasilitasi pembayaran lintas batas.
Terkait: Tanpa Bitcoin, apa yang terjadi pada Ether dan XRP?
Akan ada juga sesi berjudul “Dampak Aset Keuangan yang Ditokenisasi pada Pasar Modal,” yang menampilkan direktur aset digital BlackRock Maxwell Stein bersama eksekutif Moody’s.
Demo langsung penyelesaian stablecoin di XRPL dan pidato utama dari CEO Brad Garlinghouse serta Adena Friedman dari Nasdaq menyoroti potensi XRP sebagai jembatan likuiditas institusional, yang berpotensi mempercepat adopsi dalam manajemen treasury dan integrasi DeFi.
Secara historis, acara Swell telah memicu lonjakan harga XRP jangka pendek, sering kali didorong oleh pengumuman kemitraan dan hype. Pada 2017, menjelang edisi San Francisco, harga XRP naik dua kali lipat dari $0,20 menjadi lebih dari $0,40 saat peluncuran xRapid.
Acara Toronto 2018 melihat XRP naik 50% menjelang konferensi, didorong oleh pengumuman termasuk ekspansi MoneyGram.
Bahkan dalam pertemuan di Singapura tahun 2019, XRP naik 32% menjelang acara, didorong oleh pidato utama Gubernur RBI Raghuram Rajan tentang remitansi global. Namun, volatilitas pasca acara menyebabkan koreksi 30% dalam skenario klasik “sell-the-news”.
Sementara acara Swell Miami 2024 hanya mencatat kenaikan 10% yang moderat, mencerminkan tekanan dari SEC, diharapkan kejelasan regulasi pada 2025, setelah pencabutan banding, dapat memperkuat gema ledakan masa lalu.
Namun, hal ini tampaknya tidak terjadi karena harga XRP tetap lesu di bawah $3.
Harga XRP berisiko turun 16%
Grafik XRP menunjukkan gambaran bearish pada kerangka waktu yang lebih rendah, diperdagangkan di $2,49 setelah menguji level support $2,37, dengan penurunan volume sebesar 8% dalam 24 jam terakhir yang menandakan keyakinan pembeli yang melemah.
Pola rounding top pada grafik empat jam yang terbentuk sejak 22 Oktober mengisyaratkan kelanjutan tren turun. Posisi relative strength index di bawah angka 50, dan MACD yang melintasi garis tengah ke bawah, mengindikasikan potensi penurunan lebih lanjut.
Para bear kini fokus menarik XRP kembali ke neckline pola di $2,37. Penurunan candlestick empat jam di bawah level ini akan membuka jalan untuk penurunan lebih lanjut menuju target pola rounded top di $2,09, yang berarti penurunan 16% dari harga saat ini.
Rata-rata pergerakan utama yang bertindak sebagai resistance adalah simple moving average (SMA) periode 50 di $2,55 dan SMA periode 200 di $2,84.
Seperti dilaporkan Cointelegraph, penolakan berkelanjutan dari EMA 20 hari di $2,53 akan menunjukkan bahwa bear masih mengendalikan, sehingga XRP berisiko turun ke $2,20 atau lebih rendah.
