World Liberty Advisor Menjelaskan Alasan Sebenarnya di Balik Kejatuhan Crypto pada 10 Oktober

Kecelakaan crypto pada 10 Oktober menghapus hampir $19 miliar dalam posisi leverage hanya dalam beberapa jam, mengejutkan para trader dan analis.

Dalam podcast eksklusif BeInCrypto, penasihat World Liberty Financial dan pendiri Glue.Net, Ogle, menguraikan apa yang sebenarnya menyebabkan salah satu kejatuhan satu hari terbesar dalam sejarah crypto baru-baru ini.

Badai Sempurna: Banyak Faktor Bertemu

Menurut Ogle, tidak ada satu pemicu tunggal di balik aksi jual tersebut.

“Kamu tidak mati karena penyakit jantung hanya karena makan banyak burger,” katanya. “Ada ribuan hal yang bersatu yang menyebabkan bencana.”

Ia menjelaskan bahwa kejatuhan ini berasal dari kombinasi kekurangan likuiditas, trader yang terlalu banyak leverage, dan penjualan otomatis yang dipicu oleh kekhawatiran makroekonomi.

“Dalam penurunan yang curam itu, tawaran untuk membeli benar-benar tidak ada. Tidak cukup orang yang tertarik membeli bahkan pada harga yang lebih rendah,” ujar Ogle.

Ia menambahkan bahwa pernyataan Donald Trump tentang hubungan AS–China memperbesar kepanikan dalam sistem perdagangan algoritmik, memicu gelombang posisi short otomatis yang mempercepat penurunan.

Top 10 Crypto Liquidation Events of All Time. Source:

Kesenjangan Likuiditas dan Over-Leverage Membuatnya Lebih Buruk

Penasihat yang telah berkecimpung di crypto sejak 2012 dan membantu memulihkan lebih dari $500 juta dari peretasan ini, menunjuk over-leverage di bursa profesional sebagai elemen paling merusak.

Banyak trader menggunakan “cross margin,” sebuah sistem yang menghubungkan semua posisi — cacat desain yang dapat menghapus seluruh portofolio ketika harga turun tajam.

“Keyakinan pribadi saya adalah bahwa over-leveraging di bursa profesional mungkin adalah bagian terpenting dari ini,” kata Ogle. “Ini adalah efek berantai — jika satu posisi runtuh, semuanya ikut jatuh.”

Dilema Bursa Terpusat

Ogle mengkritik ketergantungan komunitas yang terus-menerus pada bursa terpusat (CEX) meskipun telah terjadi kegagalan berulang kali.

Ia menyebut Celsius, FTX, dan beberapa kejatuhan kecil lainnya sebagai pengingat bahwa pengguna masih meremehkan risiko kustodian.

“Saya tidak tahu berapa banyak lagi kejadian yang meyakinkan yang kita butuhkan,” katanya. “Lebih baik meluangkan satu jam untuk belajar menggunakan hardware wallet daripada mempertaruhkan segalanya.”

Walaupun CEX tetap praktis, masa depan ada pada decentralized finance (DeFi) dan solusi self-custody — sebuah evolusi yang bahkan diakui oleh pemain terpusat.

“Coinbase punya Base, Binance punya BNB Chain — mereka membangun chain mereka sendiri karena mereka tahu desentralisasi akan mengganggu mereka,” jelasnya.

Mentalitas Judi dan ‘Gold Rush’

Di luar kegagalan teknis, ada masalah budaya yang lebih dalam yang mengganggu ruang crypto. Keserakahan spekulatif. Ogle membandingkan kegilaan meme coin dan trading 100x saat ini dengan demam emas California tahun 1800-an.

“Kebanyakan orang yang pergi ke sana tidak menghasilkan uang. Orang yang menjual sekoplah yang untung. Sekarang pun sama — para builder dan penyedia layanan yang menang, bukan penjudi,” kata Ogle.

Ia memperingatkan bahwa spekulasi berlebihan merusak citra crypto, mengubah revolusi teknologi menjadi apa yang dilihat orang luar sebagai “kasino.”

Isolated Margin Sangat Penting

Saat diminta saran praktis, Ogle memberikan pesan yang jelas:

“Jika mereka tidak mengambil apa pun dari podcast ini, dan mereka ingin melakukan perpetual trading, kamu harus menggunakan isolated margin.”

Ia menjelaskan bahwa isolated margin membatasi kerugian pada posisi tertentu, tidak seperti cross margin yang dapat melikuidasi seluruh akun.

“Saran terbaik yang bisa saya berikan kepada orang-orang adalah ini — selalu trading dengan isolated,” tegasnya.

Secara keseluruhan, kecelakaan crypto 10 Oktober tidak disebabkan oleh satu kegagalan saja. Itu adalah hasil tak terelakkan dari over-leverage sistemik, likuiditas rendah, dan budaya spekulatif yang memperlakukan risiko sebagai hiburan.

Sampai para trader belajar mengelola risiko dan serius dengan self-custody, crypto akan terus mengulangi kesalahan yang sama — hanya dengan angka yang lebih besar.