'Peringatan': Setelah keruntuhan crypto senilai $500 miliar, analis memperingatkan bahwa reset pasar mengungkap risiko leverage

Dengan pasar tradisional tutup selama akhir pekan, para trader kripto menyaksikan aksi jual besar-besaran pada Jumat malam. Setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa ia akan memberlakukan tarif 100% pada impor dari Tiongkok, lebih dari setengah triliun dolar telah terhapus, dengan total pasar kripto turun lebih dari 10%.

Likuidasi kripto dengan cepat mencapai $10 miliar dan mendekati $20 miliar pada malam itu, dan banyak yang memperkirakan data penuh bisa mencapai empat kali lipat dari jumlah tersebut. Seorang trader mengatakan penurunan pada Jumat tersebut, dalam hal dolar, adalah peristiwa likuidasi terbesar dalam sejarah kripto. Pasar mulai stabil selama akhir pekan, meskipun beberapa orang mengatakan penurunan ini menjadi pengingat bahwa, seiring pasar kripto semakin matang, risikonya juga semakin besar.

"Kehadiran spot crypto ETF dan minat institusional telah membuat investor merasa aman secara palsu, namun tetap menjadi satu-satunya pasar yang diperdagangkan di luar jam kerja," kata Nic Puckrin, analis kripto dan salah satu pendiri The Coin Bureau. "Dalam lingkungan ini, likuiditas tipis, leverage berlebihan, dan keterlibatan pemain besar menciptakan kombinasi yang berbahaya."

Kejutan terbesar, menurut Puckrin, adalah para trader terpaksa keluar dari posisi yang bahkan menguntungkan karena auto-deleveraging (ADL) di bursa. ADL adalah mekanisme manajemen risiko yang memang layak mendapat perhatian saat bursa melakukan tinjauan atas peristiwa likuidasi massal ini. "Setidaknya, para trader harus lebih sadar akan risiko ini sebelum melakukan perdagangan leverage atau long/short," kata analis tersebut.

Lucas Kiely, CEO dan pendiri manajer kekayaan aset digital Future Digital Capital Management, mencatat bahwa peristiwa likuidasi massal ini mengungkap sejauh mana leverage di pasar.

"Memprediksi pergerakan pasar selama flash crash seperti ini sama efektifnya dengan membaca daun teh untuk meramal nasib seseorang. Ketika volatilitas melonjak seperti pada Jumat, pendekatan investasi terbaik adalah yang defensif," kata Kiely. "Dengan whale yang kini mengendalikan begitu banyak likuiditas kripto, risiko peristiwa likuidasi massal meningkat. Aksi jual ini menjadi peringatan bagi para trader bahwa leverage tinggi adalah permainan yang sangat berbahaya di pasar yang sangat tidak likuid dan sangat dekat dengan puncak siklus."

Skala likuidasi menunjukkan kemungkinan keterlibatan pemain institusional besar atau market maker yang posisinya yang besar dapat memperkuat efek berantai, menurut The Block Research.

"Ketika posisi long ditutup secara paksa, mereka secara efektif menjadi order jual pasar, menciptakan tekanan turun tambahan pada harga. Hal ini sangat terasa di pasar kripto karena likuiditas yang relatif lebih tipis dibandingkan aset tradisional," tulis tim tersebut dalam buletin mingguan mereka. "Saat harga turun dan memicu lebih banyak likuidasi, setiap gelombang penjualan paksa mendorong harga lebih rendah, memicu ambang likuidasi berikutnya dalam siklus yang memperkuat diri sendiri yang unik pada perdagangan kripto dengan leverage."

Ke Depan

Setelah hampir jatuh di bawah level $100.000, harga bitcoin kini berada di sekitar $114.400 sementara Ethereum kembali naik ke sekitar $4.100 menurut data harga The Block. Beberapa altcoin juga diperdagangkan lebih tinggi dalam 24 jam terakhir, hampir memulihkan kerugian mereka dari Jumat malam.

Fear & Greed Index, yang mengukur sentimen pasar kripto pada skala dari 0 (Ketakutan Ekstrem) hingga 100 (Keserakahan Ekstrem) dengan fokus pada Bitcoin, turun ke level terendah sejak April, yang mungkin menandakan peluang beli, berbeda dengan nilai yang lebih tinggi yang menunjukkan potensi koreksi pasar. Para analis tetap optimis dalam jangka pendek dan menengah.

"Kabar baiknya adalah ini telah membersihkan leverage berlebihan dan mengatur ulang risiko di pasar, untuk saat ini," kata Puckrin. "Namun, Bitcoin sekarang menghadapi tantangan berat untuk menembus level resistance kunci yang akan memungkinkannya mencapai all-time high baru yang berarti tahun ini."

Pasar mungkin akan terus mengalami tekanan turun dan volatilitas saat mencerna risiko geopolitik ini bersama dengan tarif baru, kata Kevin Lee, chief business officer Gate, namun pemotongan suku bunga Federal Reserve yang dijadwalkan pada akhir Oktober adalah faktor mitigasi yang krusial.

"Perubahan kebijakan moneter yang dovish ini, ditambah dengan arus masuk institusional yang berkelanjutan dan pengetatan pasokan on-chain, mendukung pandangan optimis secara hati-hati untuk fundamental kripto jangka menengah hingga panjang," kata Lee. "Terlepas dari gejolak, peran kripto sebagai lindung nilai inflasi dan kelas aset alternatif menjadi semakin relevan di tengah ketidakpastian global yang meningkat."

Investor harus mengantisipasi fluktuasi jangka pendek yang berkelanjutan hingga setelah pertemuan Fed pada 28-29 Oktober, menurut Lee.

Jeremy Siegel, profesor emeritus keuangan di Wharton School of Business dan kepala ekonom WisdomTree, mengklaim kripto masih belum menjadi diversifier yang baik dalam hal risiko geopolitik dan perdagangan.

"Emas bertahan, obligasi pemerintah justru naik. Jika Anda mencari diversifier jangka pendek terhadap risiko, bitcoin memiliki banyak fitur positif," kata Siegel pada hari Senin di CNBC. "Itu akan pulih, tetapi bagi orang-orang yang berpikir tentang apa yang baik untuk diversifikasi risiko jangka pendek, bitcoin masih belum sampai di sana."