Investasi ETF Bitcoin dan Ethereum Sudah Melampaui Tahun 2024—Akankah Bertahan?

Bitcoin dan Ethereum exchange-traded products menarik dana senilai $3,17 miliar minggu lalu sebelum pasar spot anjlok pada hari Jumat selama pembicaraan dagang yang tegang antara AS dan Tiongkok.

Dana Bitcoin menarik $2,6 miliar dan dana Ethereum menerima setoran baru senilai $338 juta, menurut laporan dari manajer aset kripto CoinShares.

Aliran masuk minggu lalu telah membawa total setoran dana kripto sepanjang tahun ini ke rekor $48,7 miliar, yang berarti ETP kripto telah melampaui rekor aliran dana tahun lalu.

Ada beberapa bukti bahwa kejatuhan pasar berdampak pada kepemilikan ETF, namun tidak signifikan. "Hari Jumat hanya menunjukkan sedikit reaksi dengan arus keluar yang kecil sebesar $159 juta," kata Kepala Riset CoinShares, James Butterfill.

Ia menambahkan bahwa kecil kemungkinan trader ritel adalah pihak yang menjual saham ETF Bitcoin dan Ethereum mereka pada hari Jumat.

"Kami menemukan bahwa pemegang ritel ETP cenderung jauh lebih 'setia' dibandingkan investor institusi, yang sering melakukan basis trading," katanya kepada Decrypt, merujuk pada trader yang membeli spot long dan menjual futures short. "Oleh karena itu, saya memperkirakan sebagian besar arus keluar berasal dari investor institusi yang kemungkinan tereliminasi dari basis trade setelah aksi jual baru-baru ini, bukan dari pemegang ritel—meskipun tidak ada bukti hal ini pada arus keluar hari Jumat, sehingga tampaknya basis trade institusi (yang benar-benar menggerakkan arus dana) tidak terlalu terpengaruh."

Pada saat penulisan, pengguna di Myriad, sebuah prediction market milik perusahaan induk Decrypt, Dastan, memperkirakan kemungkinan kecil optimisme akan kembali dalam dua hari ke depan. Sekitar 62% prediktor memperkirakan Crypto Fear & Greed Index masih akan berada di bawah 55 pada 15 Oktober. Angka ini naik lebih dari 13% dalam sehari terakhir.

Crypto Fear & Greed Index turun hingga 24 pada hari Minggu, masuk ke zona "ketakutan ekstrem". Pada Senin pagi, indeks ini berada di angka 38 dan kembali ke zona "ketakutan".

Bahkan sebelum flash crash, Butterfill mengatakan ada sangat banyak saham ETF yang berpindah tangan minggu lalu.

"Volume mingguan pada ETP aset digital adalah yang terbesar dalam sejarah, mencapai $53 miliar untuk minggu itu, dua kali lipat rata-rata mingguan tahun 2025, dengan volume hari Jumat menjadi yang terbesar dalam sejarah harian sebesar $15,3 miliar," tulisnya. "Total aset yang dikelola setelah pengumuman tarif turun 7% dari puncak minggu lalu menjadi $242 miliar."

Pada saat penulisan, Bitcoin telah rebound hampir 3% dalam sehari terakhir ke sekitar $114.200. Selama akhir pekan, harganya sempat turun di bawah $110.000—level yang belum pernah dicapai BTC dalam dua minggu terakhir.

Pemulihan untuk Ethereum bahkan lebih signifikan. Pada Senin pagi, ETH melonjak lebih dari 7% ke $4.118 setelah sebagian besar akhir pekan berada di bawah $4.000, menurut agregator harga kripto CoinGecko.

Trader leverage pada kontrak perpetual di bursa terpusat menjadi pihak yang paling terdampak oleh crash hari Jumat, menurut Marcin Kazmierczak, co-founder perusahaan oracle kripto RedStone.

"Dalam hitungan jam, kapitalisasi pasar kripto total turun dari sekitar $4,3 triliun menjadi sekitar $2,7 triliun, menghapus hampir $600 miliar nilai di atas kertas," katanya kepada Decrypt. "Flash crash pada harga token menyebabkan nilai jaminan anjlok seketika, memicu likuidasi massal."

Ia menyoroti bahwa kerusakan lebih kecil terjadi di bursa terdesentralisasi dan proyek DeFi.

"Pertama, oracle utama seperti Chainlink dan RedStone terus melaporkan feed harga dari berbagai platform, sehingga kebal terhadap flash crash di beberapa bursa," ujarnya. "Kedua, memang ada lebih sedikit posisi leverage on-chain."