Poin-poin utama:
Bitcoin diperdagangkan di atas basis biaya pemegang jangka pendek di $114.000, menandakan permintaan yang pulih dan potensi kenaikan lebih lanjut.
Analis mengatakan Bitcoin dapat melanjutkan tren naiknya, dengan target di atas $150.000.
Harga Bitcoin (BTC) kembali ke level $115.000 pada hari Senin, memulihkan sebagian kerugian dari aksi jual besar-besaran pada hari Jumat, yang menyebabkan lebih dari $20 miliar likuidasi di bursa terpusat.
Penurunan harga sebesar 10%-15% meninggalkan jejak pada teknikal BTC, namun para trader mengatakan bahwa prospek makro Bitcoin tetap bullish dengan target $150.000 masih memungkinkan.
Bitcoin pulih di atas garis tren kunci
Pada pasangan BTC/USD diperdagangkan 8% di atas level terendah $107.500 yang dicapai pada hari Jumat, menurut Cointelegraph Markets Pro dan TradingView.
Pemulihan ini membuat BTC kembali naik di atas basis biaya jangka pendek (STH), yang menunjukkan kemungkinan kenaikan lebih tinggi.
Terkait: $120K atau akhir pasar bullish? 5 hal yang perlu diketahui tentang Bitcoin minggu ini
Basis biaya STH, atau harga terealisasi, mewakili harga akuisisi rata-rata BTC untuk investor yang memegang Bitcoin kurang dari 155 hari.
“BTC kembali di atas basis biaya STH sebesar $114K,” kata Frank Fetter, analis kuantitatif di perusahaan investasi Vibes Capital Management, menambahkan:
“Pertunjukan masih berlanjut.”
Garis tren basis biaya STH bertindak sebagai support selama koreksi pasar bullish Bitcoin, dan merebut kembali level ini meningkatkan kepercayaan investor bahwa pasangan BTC/USD dapat melihat kenaikan lebih lanjut.
Data tambahan dari Glassnode juga menyoroti bahwa basis biaya pemegang satu minggu hingga satu bulan telah kembali melampaui basis biaya satu bulan hingga tiga bulan, menandakan momentum permintaan yang meningkat dan arus modal bersih masuk, karena para trader membeli saat harga turun.
Tren naik Bitcoin tetap terjaga
Crash mendadak Bitcoin di bawah $110.000 baru-baru ini hanya berlangsung singkat karena para trader menegaskan bahwa potensi kenaikan untuk BTC belum berakhir.
“Faktor krusial adalah Bitcoin bertahan di atas support MA 20-Minggu” yang saat ini berada di $113.300, kata pendiri MN Capital Michael van de Poppe dalam sebuah postingan di X pada hari Minggu.
Van de Poppe menambahkan bahwa penurunan pada hari Jumat di bawah level ini “memberikan peluang besar” bagi pembeli, dan merebut kembali level ini menunjukkan “kita masih melanjutkan tren naik.”
Sejalan dengan sentimen ini, Mikybull crypto juga mengatakan bahwa Bitcoin “masih berada di wilayah bullish dari perspektif struktur aksi harga,” seraya menambahkan:
“Selama $BTC dan $ETH masih terlihat bagus di grafik HTF, nuansa bullish tetap berlanjut.”
Daan Crypto Trades mengatakan bahwa “kasus dasar untuk siklus ini selalu di $120K-$150K.”
Melihat indikator grafik harga pelangi Bitcoin, analis tersebut mengatakan bahwa “wilayah hijau muda/kuning ($140K-$200K)” kemungkinan akan menjadi titik yang baik untuk mulai melakukan scaling out lebih besar setelah harga mencapai level tersebut.
Analis kripto Jelle mengatakan Bitcoin telah mengalami “washout gaya 2017” namun masih mempertahankan level kunci, seraya menambahkan:
“Saya tidak terlalu mempermasalahkan tampilan ini. Target tetap $150.000.”
Seperti yang dilaporkan Cointelegraph, Bitcoin sedang menguji kembali “golden cross,” sebuah pola teknikal bullish yang secara historis mendahului reli sebesar 2.200% pada tahun 2017 dan 1.190% pada tahun 2020. Breakout yang terkonfirmasi dapat membuat harga Bitcoin bergerak parabola dalam beberapa minggu mendatang.
