Apakah Tarif Trump Memicu Pembersihan Crypto atau Hanya Kepanikan?

Pada 10 Oktober 2025, pasar kripto dikejutkan oleh guncangan akibat tarif Trump terhadap China.

Menurut Reuters, Presiden Donald Trump mengumumkan penerapan tarif 100 persen pada impor perangkat lunak penting dari China, berlaku mulai 1 November, bersamaan dengan pembatasan ekspor. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan terkait kontrol ekspor teknologi dan rare-earth dari China.

Dalam beberapa jam setelahnya, pasar keuangan global terguncang.

SP 500 turun lebih dari 2 persen, menandai penurunan harian terburuk sejak April. Bitcoin turun ke sekitar 104.782 dolar, penurunan sebesar 8,4 persen, sementara Ethereum dan Altcoin utama lainnya juga mengalami penurunan tajam.

Kecepatan dan tiba-tibanya penurunan ini memicu spekulasi dan ketakutan.

Pengumuman Tarif Trump Memicu Likuidasi Kripto Bersejarah

Satu fakta jelas.

Di ranah kripto, miliaran dolar dalam posisi long leverage terhapus dalam rangkaian likuidasi paksa.

CoinDesk melaporkan bahwa lebih dari 16 miliar dolar dalam posisi long dilikuidasi setelah pengumuman tarif tersebut. Sumber lain menyebutkan totalnya bisa lebih tinggi, dengan beberapa platform melaporkan kerugian yang lebih luas.

Di seluruh ekosistem kripto, lebih dari 1,6 juta trader dilikuidasi, menurut CoinDesk. Di bursa Hyperliquid saja, lebih dari 6.300 wallet mengalami kerugian besar, dengan lebih dari 1,2 miliar dolar modal hilang. Kecepatan aksi jual membuat hampir tidak ada tempat berlindung yang aman, dan banyak altcoin turun antara 20 hingga 40 persen hanya dalam satu hari perdagangan.

Penurunan ini terjadi tepat setelah All Time High (ATH) untuk Bitcoin.

Ini adalah salah satu peristiwa likuidasi terbesar dalam sejarah kripto, dan terjadi hanya dalam hitungan jam setelah langkah tarif Trump.

Waktu Trump Memicu Klaim Konspirasi Whale di Kripto

Di tengah kekacauan, narasi mencolok menyebar di media sosial.

Menurut beberapa laporan, seorang whale atau trader besar telah membuka posisi short besar pada Bitcoin dan Ethereum sebelum pengumuman tarif, lalu menutupnya untuk meraih keuntungan besar saat kejatuhan dimulai. Beberapa versi mengklaim trader tersebut menggandakan eksposur tiga puluh menit sebelum pidato dan menghasilkan lebih dari 200 juta dolar. Saya tidak dapat memverifikasi klaim ini.

Berikut yang dapat diverifikasi. The Economic Times melaporkan bahwa seorang trader anonim menghasilkan sekitar 88 juta dolar dalam tiga puluh menit dengan melakukan short pada Bitcoin tepat sebelum pengumuman Trump.

Apa yang masih belum diketahui juga sama pentingnya. Tidak ada yang mengidentifikasi wallet atau akun bursa mana yang membuka posisi short tersebut. Tidak ada bukti terkonfirmasi bahwa entitas yang sama menggandakan eksposurnya sebelum pidato. Angka keuntungan yang pasti bervariasi, dan tidak ada bukti bahwa seseorang bertindak berdasarkan informasi orang dalam.

Klaim-klaim ini didasarkan pada analisis on-chain parsial dan inferensi media. Klaim ini menarik namun masih bersifat spekulatif.

Apakah Langkah Ini Bisa Diprediksi?

Banyak teori beredar tentang bagaimana para trader bisa memprediksi guncangan pasar akibat Trump.

Beberapa percaya bahwa segelintir orang dalam memiliki pengetahuan awal tentang pengumuman tarif. Yang lain mengklaim algoritma canggih atau whale telah melihatnya datang.

Tapi saya tidak berpikir peristiwa ini benar-benar bisa diprediksi. Kecepatan dan besarnya reaksi menunjukkan bahwa ini lebih merupakan reaksi berantai daripada serangan yang direncanakan.

Beberapa berpendapat bahwa intelijen makro dan geopolitik memberi keunggulan pada trader tertentu. Memang benar bahwa mereka yang memantau hubungan dagang AS dan China dengan cermat mungkin telah merasakan pengetatan kebijakan dan bersiap secara defensif. Namun, memprediksi tarif sebesar ini dengan presisi seperti itu tampaknya tidak mungkin. Pengumuman datang tanpa sinyal langsung, bahkan analis politik terbaik pun terkejut.

Yang lain menunjuk pada data on-chain atau derivatif, berargumen bahwa sinyal awal mungkin menunjukkan whale diam-diam menggeser posisi. Trader berpengalaman sering memantau data ini, mengamati lonjakan volume derivatif atau perubahan pendanaan mendadak. Namun pola yang terlihat sebelum pidato Trump tampak mirip dengan pergerakan pasar normal. Tidak ada tanda publik yang jelas tentang apa yang akan terjadi.

Teori ketiga menyebutkan bahwa sistem trading algoritmik dan high-frequency mungkin memperkuat pergerakan. Begitu order besar pertama masuk, strategi otomatis kemungkinan bereaksi seketika, memperdalam volatilitas. Itu tidak berarti algoritma tersebut memprediksi peristiwa ini. Mereka hanya merespons lebih cepat daripada manusia setelah berita tersebar.

Akhirnya, beberapa menyalahkan efek likuiditas dan slippage. Ketika pasar tipis dan sentimen rapuh, bahkan posisi short sedang pun bisa menciptakan pergerakan berantai. Begitu aksi jual dimulai, likuidasi paksa mengikuti, menyebabkan umpan balik yang memperbesar penurunan. Sekali lagi, itu mencerminkan struktur pasar kripto modern, bukan prediksi orang dalam.

Pada akhirnya, tidak ada penjelasan ini yang membuktikan adanya prediksi sempurna.

Mereka hanya menggambarkan bagaimana sistem yang kompleks dan saling terhubung dapat mengubah kejutan menjadi kekacauan. Meskipun melakukan trading di sekitar peristiwa politik besar merupakan teori yang menarik, kenyataannya adalah bahwa kejatuhan ini kemungkinan besar merupakan tabrakan tak terduga antara kebijakan, leverage, dan psikologi pasar.

Kejatuhan Kripto Trump Dipandang Sebagai Pembersihan Pasar, Bukan Kehancuran

Banyak analis percaya kejatuhan ini bertindak sebagai pembersihan leverage berlebih, bukan kegagalan struktural.

Pendukung pandangan ini mencatat bahwa leverage terhapus di seluruh bursa utama, mendorong trader lemah keluar dari pasar. Posisi short kini sangat diperpanjang dan bisa menjadi rentan terhadap squeeze. Pemegang jangka panjang tampaknya mulai mengakumulasi kembali di level lebih rendah. Guncangan tarif berasal dari luar fundamental kripto, menunjukkan pasar mungkin pulih setelah kepanikan mereda.

Yang lain memperingatkan bahwa struktur pasar masih bisa retak jika kondisi global memburuk. Suku bunga lebih tinggi, eskalasi perdagangan lebih lanjut, atau regulasi baru dapat menghambat pemulihan.

Indikator Kunci yang Perlu Diperhatikan Setelah Guncangan Kripto Trump

Beberapa sinyal akan membantu menentukan fase pasar berikutnya.

Analis memantau aliran onchain dari wallet besar untuk melihat apakah akumulasi berlanjut atau justru keluar. Mereka juga mengamati funding rate di perpetual futures, yang mengungkap apakah posisi short masih dominan atau keseimbangan mulai bergeser ke arah optimisme.

Perbedaan antara harga spot dan derivatif dapat menunjukkan apakah tekanan likuiditas mulai mereda. Data makro, termasuk tren inflasi, keputusan bank sentral, dan respons China terhadap tarif, akan membentuk kepercayaan investor.

Penyelidikan resmi atau pengungkapan keuangan juga dapat mengungkap siapa trader yang mendapat untung selama kejatuhan. Sesi perdagangan berikutnya kemungkinan akan menentukan apakah peristiwa ini mengarah pada stabilisasi, penurunan lebih lanjut, atau rebound.

Guncangan Tarif Trump Membuat Kripto Waspada Namun Siap untuk Reset

Pengumuman tarif Trump jelas memicu koreksi tajam di seluruh pasar keuangan, termasuk kripto. Apakah ada trader tertentu yang memanfaatkannya sebelumnya masih belum pasti. Yang pasti adalah lebih dari 16 miliar dolar dalam posisi leverage terhapus, lebih dari satu juta trader terdampak, dan volatilitas tetap tinggi.

Jika peristiwa ini menjadi reset, bukan kehancuran, hal ini bisa membuka jalan bagi pertumbuhan baru di siklus berikutnya. Namun hasil itu bergantung pada faktor ekonomi dan politik yang lebih luas, bukan hanya pada kripto itu sendiri.

Untuk saat ini, guncangan tarif Trump Oktober 2025 akan dikenang sebagai salah satu ujian stres utama dalam siklus bull market ini, dan mungkin sebagai momen yang memisahkan spekulasi dari strategi dalam aset digital seperti kripto.