Di tengah kebuntuan politik di Washington, Komite Perbankan Senat diam-diam mendorong legislasi kripto, menyoroti urgensi regulasi aset digital dan konsensus bipartisan. Penutupan pemerintahan AS telah memasuki hari kesembilan, dengan kedua partai di Kongres masih bersitegang mengenai isu anggaran. Pada hari Rabu minggu ini, Senat untuk ketujuh kalinya menolak rancangan undang-undang pendanaan pemerintah federal, memperpanjang krisis penutupan. Di tengah badai politik ini, proses legislasi yang berkaitan dengan masa depan kripto justru menunjukkan ketahanan. Meski DPR libur karena penutupan, Komite Perbankan Senat tetap berencana mendorong "Responsible Financial Innovation Act" sebelum akhir bulan ini, berupaya membangun kerangka regulasi aset digital yang komprehensif.
I. Kebuntuan Penutupan Pemerintahan
Penutupan pemerintahan AS telah memasuki minggu kedua, sejak tengah malam 1 Oktober 2025, sebagian lembaga federal terhenti.
● Penyebab utama adalah perbedaan partai antara Partai Republik dan Demokrat terkait tingkat pengeluaran federal, pemotongan bantuan luar negeri, serta subsidi asuransi kesehatan, sehingga Kongres gagal meloloskan Continuing Resolution (CR) untuk menjaga operasional pemerintahan.
● Meski Partai Republik memiliki 53 kursi di Senat, mereka tetap membutuhkan setidaknya 8 senator Demokrat untuk mencapai ambang 60 suara demi mengatasi filibuster.
● Dalam pemungutan suara terakhir, RUU anggaran Demokrat ditolak dengan 45 suara berbanding 55, sementara RUU Partai Republik ditolak dengan 52 suara berbanding 42, keduanya gagal mencapai ambang kelulusan.
Akar penutupan dapat ditelusuri ke kebuntuan negosiasi anggaran akhir September:
● Continuing Resolution "bersih" yang didorong Partai Republik hanya menyediakan dana jangka pendek, namun Demokrat bersikeras menambahkan syarat seperti keamanan perbatasan dan subsidi kesehatan, menyebabkan negosiasi gagal.
● Presiden Trump secara terbuka menekan Demokrat, menyatakan jika Demokrat setuju untuk segera membuka kembali pemerintahan, ia akan "senang bekerja sama dengan Demokrat", termasuk membahas isu kesehatan.
● Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih telah mengeluarkan memo yang mengonfirmasi penutupan pemerintahan, menyalahkan Demokrat, namun menyatakan "sulit memprediksi berapa lama penutupan akan berlangsung".
Penutupan pemerintahan AS mengganggu rilis laporan pekerjaan non-pertanian September.
● Awalnya diperkirakan ada tambahan 150.000-200.000 pekerjaan, memperbesar kekhawatiran perlambatan pekerjaan;
● CPI September akan diumumkan pada 15 Oktober atau sedikit tertunda, kenaikan inti diperkirakan 2,5%-2,7%, akurasi data terganggu;
● Rapat FOMC Federal Reserve pada 28-29 Oktober kemungkinan mempertahankan suku bunga acuan di 4,00%-4,25% atau turun 25bp, kekurangan data mendorong Powell untuk bersikap wait and see.
Indikator Data | Jadwal Rilis Awal | Dampak Penutupan | Ekspektasi Pasar | Dampak pada The Fed |
Pekerjaan Non-Pertanian September | 3 Oktober | Tertunda sepenuhnya | Tambahan 150.000-200.000, tingkat pekerjaan 4,1% | Sinyal pekerjaan hilang, pemotongan suku bunga mungkin tertunda |
CPI September | 15 Oktober | Mungkin tertunda, akurasi terganggu | CPI inti YoY 2,5%-2,7% | Data inflasi bias, menambah ketidakpastian kebijakan |
Rapat FOMC Oktober | 28-29 Oktober | Dampak tidak langsung | Pertahankan atau potong suku bunga 25bp | Sangat bergantung pada NFP/CPI, cenderung wait and see |
II. Dampak Nasional
● Pegawai federal dan personel militer dalam kesulitan. Akibat "shutdown" pemerintah, sekitar 750.000 pegawai federal terpaksa cuti tanpa gaji, sementara personel militer dan petugas patroli perbatasan yang tidak dapat meninggalkan pos harus "bekerja tanpa gaji" sementara waktu.
● Jika penutupan pemerintah federal berlangsung lama, PHK mungkin terjadi. Menurut surat internal yang dilihat Reuters, Kantor Paten dan Merek Dagang di bawah Departemen Perdagangan AS berencana memangkas 1% dari 14.000 karyawannya.
● Perjalanan udara dan pengendalian lalu lintas tertekan. Banyak bandara di seluruh AS kekurangan staf, sebagian pengatur lalu lintas udara berkurang, menyebabkan operasi penerbangan terganggu.
● Data ekonomi dan layanan publik terganggu. Biro Statistik Tenaga Kerja AS gagal merilis laporan statistik pekerjaan bulanan sesuai jadwal, data inflasi utama yang dijadwalkan pertengahan bulan ini juga kemungkinan tertunda.
● Ratusan objek wisata di bawah National Park Service tutup atau layanan terbatas, menimbulkan dampak pada industri pariwisata. CEO Asosiasi Pariwisata AS, Geoff Freeman, menyatakan, "shutdown" selama seminggu akan menyebabkan kerugian 1 miliar dolar AS bagi industri pariwisata.
Dimensi Dampak | Manifestasi Spesifik | Konsekuensi Potensial |
Proses Legislasi | Komite Pertanian Senat menunda rilis draf RUU karena staf kunci cuti. Pemungutan suara Komite Perbankan Senat atas Responsible Financial Innovation Act (RFIA) juga terdampak. | Jadwal legislasi sangat terganggu, berpotensi kehilangan jendela terbaik untuk pengesahan sebelum pemilu paruh waktu 2026. |
Fungsi Lembaga | Securities and Exchange Commission (SEC) lebih dari 90% staf cuti, hanya sekitar 393 staf menangani urusan darurat, peninjauan pendaftaran ETF kripto dan lainnya ditunda. Commodity Futures Trading Commission (CFTC) hanya 5,7% dari 543 staf yang tetap bekerja. | Pengesahan produk pasar utama terhenti, kapasitas regulasi dan penegakan hukum sangat berkurang, meningkatkan ketidakpastian pasar. |
Pasar & Investor | Pengesahan ETF kripto baru ditunda tanpa batas waktu. Ketidakpastian prospek regulasi dapat memengaruhi kepercayaan investor. | - |
III. Kerugian Ekonomi
● Goldman Sachs memperkirakan, setiap minggu penutupan pemerintah, pertumbuhan ekonomi turun sekitar 0,15 poin persentase; jika dampak pada sektor swasta dihitung, pertumbuhan ekonomi bisa turun 0,2 poin persentase.
● Ernst & Young yang berbasis di Inggris memperkirakan, setiap minggu penutupan pemerintah dapat menyebabkan kerugian sekitar 700 juta dolar AS bagi ekonomi AS.
● Kantor Anggaran Kongres AS memperkirakan, penutupan pemerintah selama 35 hari dari akhir 2018 hingga awal 2019 menyebabkan kerugian permanen sebesar 3 miliar dolar AS pada PDB domestik.
● Kepala Ekonom EY-Parthenon, Gregory Daco, sangat khawatir, "Pada masa kritis seperti ini, berkurangnya data membuat pemahaman ekonomi semakin sulit", ini seperti "terbang buta dalam kabut tebal" yang sangat berbahaya. Penutupan taman nasional selama penutupan menyebabkan kerugian pendapatan tiket 1 juta dolar AS per hari, dan pedagang sekitar kehilangan 77 juta dolar AS per hari.
IV. Legislasi Kripto
● Komite Perbankan Senat terus mendorong Responsible Financial Innovation Act. Pimpinan komite berharap melakukan penandaan dan pembahasan RUU ini sebelum akhir bulan, terlepas dari apakah anggaran disetujui. Proses ini dikoordinasikan dengan DPR.
● Pada isu kunci regulasi sekuritas token, draf Senat berbeda dengan CLARITY Act yang telah disetujui DPR. Paradigm menilai skema "aset pendukung" Senat lebih menguntungkan industri kripto. Semakin lama penutupan berlangsung, semakin sulit kerugian ekonomi AS dipulihkan.
● Ketekunan Komite Perbankan Senat dalam mendorong Responsible Financial Innovation Act menunjukkan bahwa regulasi aset digital telah menjadi bidang konsensus bipartisan yang penting, melampaui perselisihan politik jangka pendek. Krisis penutupan ini mengingatkan bahwa kebuntuan institusional politik AS mungkin memperlambat, namun pada akhirnya tidak dapat menghentikan kemajuan kebijakan kunci.
Nama RUU | Isi Inti | Status Legislasi Terbaru | Peluang & Prospek Pengesahan |
GENIUS Act (RUU Stablecoin) | Membangun kerangka regulasi federal untuk stablecoin yang dipatok dolar AS, mensyaratkan cadangan 1:1. | Telah ditandatangani Presiden Trump dan resmi menjadi undang-undang. | Telah menjadi undang-undang. |
CLARITY Act (RUU Struktur Pasar) | Menetapkan batas regulasi SEC dan CFTC atas aset digital. | Pada Juli 2025 telah disetujui DPR. Menunggu Komite Perbankan dan Pertanian Senat menyusun dan menggabungkan versi masing-masing untuk dibahas. | Jika Senat dapat menyelesaikan pembahasan sebelum akhir tahun, peluang pengesahan sebelum pemilu paruh waktu 2026 sebesar 80%-90%. |
Responsible Financial Innovation Act (RUU Struktur Pasar Senat) | Versi Senat dari RUU struktur pasar, memperkenalkan konsep "aset pendukung" dan lainnya. | Komite Perbankan Senat telah merilis versi revisi, berencana melakukan pembahasan sebelum akhir bulan. | Sangat bergantung pada lamanya penutupan pemerintah dan dinamika politik; jika tertunda hingga musim semi 2026, peluang pengesahan di bawah 50%. |
