New York memperketat aturan kustodian kripto: Aset pelanggan harus tetap terlindungi bahkan jika terjadi kebangkrutan

BlockBeats melaporkan, pada 1 Oktober, Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York (NYDFS) Amerika Serikat merilis pedoman terbaru yang menjelaskan bagaimana entitas kustodian aset kripto berlisensi (VCE) harus membangun struktur kustodian untuk memastikan kepemilikan sebenarnya atas aset digital tetap menjadi milik pelanggan, bahkan dalam kasus kebangkrutan. Pembaruan ini mencerminkan lonjakan permintaan kustodian aset virtual dari pelanggan ritel dan institusi, serta menegaskan kembali harapan departemen terhadap praktik kustodian dan pengungkapan informasi yang sehat di seluruh industri.

Peraturan baru juga menetapkan batasan untuk kerangka operasional lembaga sub-kustodian, guna memastikan kepentingan pelanggan terlindungi sepanjang siklus hidup aset (mulai dari deposit dan penyimpanan hingga penarikan dan transfer), sekaligus meminimalkan risiko kekurangan aset jika kustodian atau sub-kustodian mengalami kebangkrutan. Sama pentingnya, pedoman ini menegaskan kembali ketentuan departemen terkait penggunaan yang diizinkan atas aset kustodian milik pelanggan.

Perusahaan tidak boleh mengonfigurasi aset pelanggan dengan cara yang dapat merugikan kepemilikan atau prioritas pelanggan dalam kasus kebangkrutan. SEC Amerika Serikat menekankan bahwa struktur pengaturan kustodian harus memastikan bahwa dalam kasus kebangkrutan, hak manfaat pelanggan tetap jelas, tegas, dan dapat dilaksanakan. Ini termasuk pengungkapan yang jelas dan mencolok, menjelaskan cara aset disimpan, pihak ketiga yang terlibat, serta dampak nyata bagi pelanggan dalam situasi tekanan.