Grayscale merangkum aset dengan kinerja terbaik di Q3, faktor apa yang akan mendorong Q4?

Judul Asli: Grayscale Research Insights: Crypto Sectors in Q4 2025

Sumber Asli: Grayscale

Penerjemah Asli: Jinse Finance

Poin-poin Utama Artikel Ini:

· Pada Q3 2025, pengembalian harga dari semua enam sektor kripto adalah positif, sementara perubahan fundamental menunjukkan hasil yang beragam. "Sektor kripto" adalah kerangka kerja eksklusif yang kami kembangkan bersama penyedia indeks FTSE/Russell untuk mengorganisir pasar aset digital dan mengukur pengembalian.

· Performa bitcoin tertinggal dibandingkan kripto lainnya, pola pengembalian kripto lain dapat dianggap sebagai "musim altcoin"—meskipun berbeda dari masa lalu.

· Peringkat 20 token teratas Q3 (berdasarkan pengembalian harga yang disesuaikan volatilitas) menyoroti legislasi dan adopsi stablecoin, kenaikan volume perdagangan di bursa terpusat, serta pentingnya Digital Asset Treasury (DAT).

Setiap aset dalam kripto memiliki keterkaitan dengan teknologi blockchain dan berbagi struktur pasar dasar yang sama—namun kesamaan hanya sampai di situ. Kategori aset ini mencakup berbagai teknologi perangkat lunak yang diterapkan pada keuangan konsumen, kecerdasan buatan (AI), media, dan hiburan. Untuk menjaga data tetap terorganisir, Grayscale Research menggunakan taksonomi dan seri indeks eksklusif yang dikembangkan bersama FTSE/Russell, yaitu "Crypto Sectors". Kerangka "Crypto Sectors" mencakup enam segmen pasar yang berbeda (Gambar 1). Secara keseluruhan, terdapat 261 token dengan total kapitalisasi pasar mencapai 3.5 triliun dolar AS.

Gambar 1: Kerangka "Crypto Sectors" membantu mengorganisir pasar aset digital

Mengukur Fundamental Blockchain

Blockchain bukanlah perusahaan, namun aktivitas ekonomi dan kesehatan keuangannya dapat diukur dengan cara yang serupa. Tiga indikator terpenting dari aktivitas on-chain adalah pengguna, transaksi, dan biaya transaksi. Karena blockchain bersifat anonim, analis biasanya menggunakan "alamat aktif" (alamat blockchain dengan setidaknya satu transaksi) sebagai pengganti yang tidak sempurna untuk jumlah pengguna.

Pada Q3, indikator fundamental kesehatan blockchain menunjukkan hasil yang beragam (Gambar 2). Dari sisi negatif, jumlah pengguna, volume transaksi, dan biaya pada sektor kripto mata uang dan platform smart contract menurun secara kuartalan. Secara keseluruhan, sejak Q1 2025, aktivitas spekulatif terkait meme coin menurun, yang menyebabkan penurunan volume dan aktivitas transaksi.

Yang lebih menggembirakan, biaya aplikasi berbasis blockchain tumbuh 28% secara kuartalan. Pertumbuhan ini didorong oleh aktivitas terpusat pada beberapa aplikasi dengan pendapatan biaya tertinggi: (i) Jupiter, bursa terdesentralisasi berbasis Solana; (ii) Aave, protokol pinjaman terkemuka di bidang kripto; dan (iii) Hyperliquid, bursa kontrak perpetual terkemuka. Secara tahunan, pendapatan biaya di lapisan aplikasi kini telah melampaui 10 miliar dolar AS. Blockchain adalah jaringan transaksi digital sekaligus platform aplikasi. Oleh karena itu, biaya aplikasi yang lebih tinggi dapat dianggap sebagai tanda meningkatnya adopsi teknologi blockchain.

Gambar 2: Pada Q3 2025, performa fundamental dari setiap sektor kripto beragam

Melacak Performa Harga

Pada Q3 2025, pengembalian aset kripto dari semua enam sektor kripto adalah positif (Gambar 3). Performa bitcoin tertinggal dibandingkan segmen lain, pola pengembalian ini dapat dianggap sebagai "musim altcoin" dalam kripto—meskipun berbeda dari periode penurunan dominasi bitcoin di masa lalu. Didukung oleh kenaikan volume perdagangan di bursa terpusat (CEX), sektor kripto keuangan memimpin, sementara sektor platform smart contract kemungkinan diuntungkan oleh legislasi dan adopsi stablecoin (platform smart contract adalah jaringan tempat pengguna melakukan pembayaran peer-to-peer dengan stablecoin). Meskipun semua sektor kripto mencatatkan pengembalian positif, sektor kripto AI tertinggal dibandingkan segmen lain, mencerminkan periode pengembalian saham AI yang lesu. Sektor kripto mata uang juga berkinerja buruk, mencerminkan kenaikan harga bitcoin yang relatif moderat.

Gambar 3: Performa bitcoin tertinggal dibandingkan sektor kripto lainnya

Keberagaman kategori aset kripto berarti tema utama dan kepemimpinan pasar sering berganti. Gambar 3 menampilkan 20 token indeks teratas pada Q3 2025 berdasarkan pengembalian harga yang disesuaikan volatilitas. Daftar ini mencakup beberapa token berkapitalisasi besar dengan nilai pasar lebih dari 10 miliar dolar AS, termasuk ETH, BNB, SOL, LINK, dan AVAX, serta beberapa token dengan kapitalisasi pasar di bawah 500 juta dolar AS. Sektor kripto keuangan (tujuh aset) dan sektor platform smart contract (lima aset) memiliki proporsi tertinggi dalam daftar 20 besar kuartal ini.

Gambar 4: Aset dengan performa terbaik di setiap sektor kripto berdasarkan pengembalian yang disesuaikan risiko

Kami menilai, ada 4 tema utama yang menonjol dalam performa pasar baru-baru ini:

(1) Digital Asset Treasury (DAT): Pada kuartal lalu, jumlah DAT melonjak: perusahaan publik memegang kripto di neraca mereka dan sebagai alat investasi bagi pemegang saham. Di antara 20 token teratas, beberapa kemungkinan diuntungkan dari penciptaan DAT baru, termasuk ETH, SOL, BNB, ENA, dan CRO.

(2) Adopsi stablecoin: Tema penting lain pada kuartal lalu adalah legislasi dan adopsi stablecoin. Pada 18 Juli, Presiden Trump menandatangani Undang-Undang Stablecoin (GENIUS Act), yang memberikan kerangka regulasi komprehensif untuk stablecoin di AS. Setelah undang-undang ini disahkan, adopsi stablecoin meningkat pesat, dengan pasokan beredar tumbuh 16% menjadi lebih dari 290 miliar dolar AS (Gambar 4). Penerima manfaat utama adalah platform smart contract yang mengelola stablecoin, termasuk ETH, TRX, dan AVAX—di mana volume transaksi stablecoin AVAX tumbuh signifikan. Penerbit stablecoin Ethena (ENA) juga mencatatkan pengembalian harga yang kuat, meskipun stablecoin USDe mereka tidak memenuhi persyaratan Undang-Undang Stablecoin (USDe banyak digunakan di DeFi, sementara Ethena telah meluncurkan stablecoin baru yang sesuai dengan undang-undang tersebut).

Gambar 5: Pasokan stablecoin tumbuh pada kuartal ini, Ethereum memimpin

(3) Kenaikan volume perdagangan bursa: Bursa menjadi tema utama lain, dengan volume perdagangan di bursa terpusat pada bulan Agustus mencapai level tertinggi sejak Januari (Gambar 5). Peningkatan volume tampaknya menguntungkan beberapa aset terkait bursa terpusat, termasuk BNB, CRO, OKB, dan KCS, yang semuanya masuk dalam 20 besar (dalam beberapa kasus, aset ini juga terkait dengan platform smart contract).

(4) Sementara itu, kontrak perpetual terdesentralisasi terus menunjukkan momentum kuat. Bursa kontrak perpetual terkemuka Hyperliquid tumbuh pesat, menempati tiga besar pendapatan biaya kuartal ini. Pesaing yang lebih kecil, DRIFT, masuk ke 20 besar industri kripto setelah lonjakan volume perdagangan. Protokol kontrak perpetual terdesentralisasi lain, ASTER, diluncurkan pada pertengahan September dan hanya dalam satu minggu kapitalisasi pasarnya melonjak dari 145 juta dolar AS menjadi 3.4 miliar dolar AS.

Gambar 6: Volume perdagangan kontrak perpetual CEX mencapai level tertinggi tahun ini pada bulan Agustus

Pada Q4 2025, pengembalian sektor kripto kemungkinan akan didorong oleh serangkaian tema unik.

Pertama, setelah DPR AS mendapatkan dukungan bipartisan untuk mengesahkan undang-undang terkait pada bulan Juli, komite terkait di Senat AS telah mulai menyusun legislasi struktur pasar kripto. Ini menandai legislasi layanan keuangan komprehensif untuk industri kripto dan dapat menjadi katalisator integrasi mendalamnya dengan industri layanan keuangan tradisional.

Kedua, SEC AS telah menyetujui standar pencatatan umum untuk produk perdagangan bursa berbasis komoditas (ETP). Ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah aset kripto yang dapat diakses investor AS melalui struktur ETP.

Terakhir, lingkungan makro kemungkinan akan terus berkembang. Minggu lalu, Federal Reserve menyetujui penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dan mengisyaratkan kemungkinan dua kali penurunan lagi akhir tahun ini. Dengan asumsi faktor lain tetap, aset kripto diperkirakan akan diuntungkan dari penurunan suku bunga The Fed (karena penurunan suku bunga menurunkan biaya peluang memegang mata uang tanpa bunga dan dapat mendukung selera risiko investor).

Sementara itu, pasar tenaga kerja AS yang melemah, kenaikan valuasi pasar saham, dan ketidakpastian geopolitik semuanya dapat dianggap sebagai sumber risiko penurunan pada kuartal keempat.

Tautan Asli