Pertarungan Perp DEX: Hyperliquid lama menghadapi unlock 1.1 billions, kekuatan baru menarik pengguna dengan insentif

Penulis: Nancy, PANews

Judul Asli: Persaingan Baru dan Lama di Perp DEX: Hyperliquid Menghadapi Tekanan Unlock Miliaran, Platform Baru Menggunakan Insentif untuk Merebut Traffic

Pada 22 September, di acara sampingan KBW 2025 di Korea, sebuah "pertandingan e-sports" khusus digelar, di mana para trader kontrak memamerkan aksi trading leverage 100x secara langsung selama 10 menit di platform kontrak terdesentralisasi, dengan Lighter, edgeX, GRVT dan beberapa platform baru lainnya ikut bersaing di panggung yang sama. Pada 23 September, pendiri Hyperliquid muncul di lokasi KBW, yang sebelumnya jarang tampil di depan umum, sehingga banyak penggemar Hype mengerumuninya.

Saat ini, persaingan di jalur Perp DEX sedang memanas.

Pemimpin pasar Hyperliquid menghadapi potensi tekanan negatif dari unlock token dalam jumlah besar, sementara pesaing baru seperti Aster, Lighter, dan edgeX dengan cepat menarik pengguna melalui mekanisme insentif dan efek kekayaan, kembali mengguncang struktur pasar. Dalam persaingan teknologi, modal, dan perhatian, ruang pertumbuhan jalur ini semakin terbuka lebar.

Tekanan Jual Bernilai Miliaran Akan Datang, Proposal Pengurangan Pasokan Memicu Perdebatan Komunitas

Kebangkitan Hyperliquid, selain berkat pengalaman trading on-chain yang efisien dan keunggulan biaya rendah, juga tidak terlepas dari strateginya yang sejak awal memanfaatkan performa harga untuk menarik pengguna dan modal. Strategi ini tidak hanya membuat Hyperliquid mendominasi jalur Perps DEX dalam jangka panjang, tetapi juga membuatnya unggul jauh dalam volume trading on-chain dan loyalitas pengguna, membuat para pesaing sulit mengejar.

Namun, unlock token dalam jumlah besar yang akan datang telah memicu kekhawatiran pasar. Lebih dari sebulan lalu, salah satu pendiri BitMEX, Arthur Hayes, secara terbuka sangat bullish terhadap HYPE, menyatakan bahwa token ini berpotensi tumbuh 126 kali lipat, dengan pendapatan tahunan pada 2028 diperkirakan mencapai 25.8 miliar dolar AS, sementara saat itu pendapatan Hyperliquid diperkirakan 5.1 miliar dolar AS. Namun, pada 22 September, Hayes memilih untuk menjual seluruh kepemilikannya, dengan alasan HYPE akan menghadapi tekanan unlock besar. Meski demikian, ia tetap bersikeras bahwa peluang 126 kali lipat masih ada, karena 2028 masih jauh.

Faktanya, menurut pelacakan data Tokenomist, sejak 29 November, sebanyak 238 juta Hype dari kontributor inti akan di-unlock secara linier dalam 24 bulan ke depan, dengan nilai unlock saat ini mencapai 10.8 miliar dolar AS, dan setiap bulan berpotensi menghadapi tekanan jual sekitar 450 juta dolar AS. Namun, berdasarkan skala buyback HYPE pada Agustus sekitar 110 juta dolar AS, jumlah ini jauh dari cukup untuk menutupi potensi tekanan jual.

Maelstrom, dana keluarga Hayes, menyatakan bahwa ini adalah "ujian nyata pertama" bagi Hyperliquid, di mana unlock bulanan menjadi risiko besar bagi stabilitas harga HYPE. "Bayangkan Anda adalah pengembang Hyperliquid. Setelah bertahun-tahun bekerja keras, Anda akan menerima jumlah token yang dapat mengubah hidup, dan hanya dengan satu klik Anda bisa mencairkannya."

Dana tersebut juga menyebutkan bahwa bahkan strategi DAT (perusahaan treasury kripto) pun jauh dari skala unlock token HYPE di masa depan. Misalnya, perusahaan bioteknologi yang terdaftar di Nasdaq, Sonnet BioTherapeutics, akan menggunakan 305 juta dolar AS yang dimilikinya untuk membeli lebih banyak token HYPE.

Menghadapi kekhawatiran pasar, salah satu pendiri DBA, Jon Charbonneau, dan Kepala Strategi Flashbots, Hasu, mengusulkan pengurangan total pasokan HYPE sebesar 45%. Proposal ini menyatakan bahwa Hyperliquid saat ini memiliki banyak token yang diotorisasi namun belum beredar, yang dipegang oleh dana bantuan (AF, sekitar 31 juta HYPE) dan future emission and community rewards (FECR, sekitar 4.21 juta HYPE). Disarankan untuk mengubah model ekonomi Hyperliquid, termasuk mencabut semua otorisasi HYPE yang belum dicetak untuk future emission and community rewards (FECR), membakar semua HYPE yang saat ini dimiliki dan akan diperoleh oleh dana bantuan (AF), serta menghapus batas maksimum pasokan HYPE sebesar 1 miliar token, sehingga dapat mengoptimalkan struktur keuangan protokol tanpa mempengaruhi hak pemegang token saat ini atau kemampuan pendanaan protokol.

Diketahui, dana yang dikelola DBA dan kedua pengusul proposal memiliki posisi penting di HYPE, dan jika proposal ini masuk ke tahap voting tata kelola resmi, pihak terkait berencana untuk mendukungnya. Saat ini, proposal ini telah memicu diskusi dan perhatian luas di komunitas.

Pertumbuhan Pasar Memasuki Fase Diferensiasi yang Dipercepat, Insentif Memicu Lonjakan Traffic Jangka Pendek

Beberapa hari terakhir, Aster berhasil menarik pengguna dan perhatian ke lebih banyak platform baru berkat efek kekayaan yang diciptakannya. Seiring persaingan Perp DEX kembali memanas, pengguna berbondong-bondong berburu airdrop, sementara platform berlomba-lomba menawarkan strategi unik untuk merebut likuiditas.

Saat ini, Perp DEX menunjukkan struktur pasar yang sangat terpusat namun dengan percepatan diferensiasi, di mana pertumbuhan pemimpin pasar mulai melambat, sementara platform baru tumbuh pesat berkat ekspektasi insentif.

Menurut data Dune, hingga 23 September, di pasar perpetual contract Top 10, Hyperliquid memimpin dengan pangsa pasar 38.1%; diikuti oleh Lighter (16.8%), Aster (14.9%), dan edgeX (12.3%). Namun, lebih lanjut, data Dune menunjukkan bahwa pangsa pasar Hyperliquid turun dari 49.3% (90 hari lalu) menjadi 38%, menunjukkan tren penurunan jangka pendek. Sebaliknya, pertumbuhan platform baru sangat mencolok, misalnya volume trading Paradex dalam 7 hari terakhir melonjak 235.8% dibandingkan minggu sebelumnya; Aster tumbuh 146% dalam 7 hari terakhir; Lighter tumbuh sekitar 166.7% dalam 90 hari terakhir; edgeX tumbuh hingga 544.2% dalam 90 hari terakhir. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pasar baru-baru ini lebih banyak ditangkap oleh platform baru.

Dari sisi volume trading harian, data PerpetualPulse menunjukkan bahwa dalam 24 jam terakhir, total volume trading utama Perp DEX sekitar 42.9 miliar dolar AS, di mana Hyperliquid menyumbang 15.2 miliar dolar AS, Aster, Lighter, dan edgeX masing-masing 8.6 miliar, 6.3 miliar, dan 5.9 miliar dolar AS. Keempat platform ini secara kumulatif menyumbang hingga 84.1%, semakin menegaskan bahwa konsentrasi pasar masih sangat tinggi, namun diferensiasi pangsa pasar semakin cepat.

Volume trading saja sulit mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya, rasio open interest/volume trading (OI/Volume) dianggap lebih mampu mengukur tingkat aktivitas pengguna dan kesehatan pasar. Menurut data Managing Partner Dragonfly, Haseeb Qureshi (22 September), rasio tinggi (>100%) berarti platform memiliki banyak pengguna dengan posisi nyata, penggunaan leverage aktif, dan kesehatan pasar tinggi, seperti Hyperliquid dengan rasio 287%, Jupiter 395%; rasio sedang-rendah (10–65%) menunjukkan trading lebih banyak untuk jangka pendek atau arbitrase, aktivitas pengguna nyata terbatas, seperti Lighter dan Orderly masing-masing 29%; rasio sangat rendah (<20%) mengindikasikan wash trading atau insentif, kurang retensi jangka panjang, seperti Aster 12%, paradex 13%, dan sebagainya.

Faktanya, lonjakan volume trading dan open interest di platform-platform ini baru-baru ini sangat terkait dengan mekanisme insentif dan ekspektasi pasar. Misalnya, Aster melonjak karena efek kekayaan dan airdrop tahap kedua; Lighter, edgeX, dan lainnya mengalami lonjakan aktivitas pengguna karena ekspektasi peluncuran token di Q4, sehingga pengguna berfokus mengumpulkan poin.

Namun, secara keseluruhan, skala pasar Perp DEX kini memasuki tahap baru. Data DeFillama menunjukkan bahwa hingga 23 September, volume trading harian Perp DEX telah melampaui 43.21 miliar dolar AS, naik sekitar 530.7% sejak awal tahun.

Secara umum, inti persaingan Perp DEX saat ini adalah perebutan perhatian dan insentif. Dalam jangka pendek, airdrop dan ekspektasi peluncuran token kemungkinan akan terus mendominasi perebutan traffic, mendorong lonjakan volume trading dan migrasi pengguna secara siklikal. Namun, kunci sebenarnya adalah apakah platform dapat mengubah traffic jangka pendek ini menjadi retensi nyata dan aktivitas trading jangka panjang.